Pemimpin Harus Bisa Membuat Perubahan

oleh -53 Dilihat
oleh
Sekdaprov Jatim Dr AKH Sukardi, MM hadiri Pembukaan Diklat Eselon IV ke 133 dan 134 di Badan Diklat ProvJatim Balongsari Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Tuangkan semua inovasi, kreativitas dan kemampuan serta potensi yang ada dalam diri untuk membuat tulisan/ makalah proyek perubahan  saat mengikuti Diklat Kepemimpinan. Baik Diklatpim Eselon IV, III  maupun Eselon II. Sebab, menjadi seorang pemimpin dituntut harus mampu dan bisa membuat perubahan.

Pernyataan tersebut disampaikan Sekdaprov. Jatim, Dr. H. Akhmad Sukardi, MM, saat memberikan pengarahan pada acara pembukaan Diklatpim IV di Gedung Badan Diklat Jln Balongsari Tama Surabaya, Senin (20/3/2017).

Sekdaprov. Jatim mengatakan, seorang pemimpin yang mengikuti diklatpim  harus benar-benar benar-benar bisa membuat perubahan. Perubahan itu baru bisa  terwujud, bila  pepimpin tersebut memperhatikan topik  yang akan diambil atau ditulis dalam bentuk karya tulis/ makalah sebelum mengakhiri pendidikannya. Jadi, jangan asal menulis tanpa memperhatikan bermanfaat atau tidak bagi masyarakat, atau  bagi tempat kerjanya sendiri.

“Karena, harapan dari pendidikan diklat ini adalah untuk mengasah dan mencetak pemimpin yang bisa dan mampu membuat inovasi serta kreativitas.  Sehingga mereka mampu berbuat lebih banyak dan mampu melihat lebih jauh dari orang lain. Serta mereka mampu melihat segala sesuatu sebelum orang lain melihat,” jelas Sukardi.

Selanjutnya dia mengatakan, kedepan bukan orang yang terkuat yang mampu bertahan, dan juga bukan pula orang yang paling pintar yang bisa bertahan. Tapi,  orang yang paling tanggap dengan perubahanlah yang bisa dan mampu bertahan. Untuk itu, tajamkan pikiran, telinga dan penglihatan serta pekerjaan, sehingga seorang pemimpin mampu membuat karya nyata yang berupa proyek perubahan baik untuk tempat kerjanya sendiri maupun bagi masyarakat umumnya.

Sebab, seorang pemimpin dituntut berani melangkah untuk melakukan tindakan yang tepat menuju sukses. Untuk itu, jadilah pemimpin seperti  burung garuda. Karena seorang pemimpin adalah tindakan  atau berbuat dan kerja nyata yang dinilai, bukan kedudukan yang diunggulkan. Oleh karena itu, saat ini saya ingin  bertetemu langsung dengan orang- orang yang mempunyai pikiran tajam, pikiran cerdas serta inovasi dan kreativitas tinggi  sebagai upaya membuat proyek perubahan bagi masyakat jatim,” tegasnya.

Proyek perubahan itu bisa dibuat dari tempat kerja masing- masing.  Yaitu dengan membuat usulan dan inovasi baru, mungkin sudah ada aturan akan tetapi masih belum atau masih kurang sempurna. Sehingga aturan itu bisa disempurnakan lagi lewat tulisan proyek perubahan, yang harus ditulis oleh semua peserta diklatpim IV ini.

Karena dengan inovasi,  seseorang bisa menuju ke jalan kesuksesan. Dan  inovasi juga bisa dijadikan kunci untuk meningkatkan kesehteraan dan daya saing. Termasuk daya saing bangsa Indonesia dikancah internasional. Dan  inovasi juga menjadi kata kunci bagi aparatur Sipil Negara dalam memberikan sumbangsih nyata terhadap pengelolaan pemerintah yang bernilai tinggi.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Sekdaprov. Jatim mengharapakan pada peserta diklatpim IV, hendaknya setelah mengikuti Diklatpim ini bisa merubah model kepemimpinannya. Yakni ke gaya kepemimpinan transformasional. Maksudnya menekankan pada caraatau gaya pemimpin  yang bisa menciptakan suasana atau keadaan lingkungan yang jauh lebih baik. Sehingga, mudah untuk mengkordinir serta member masukan bila ada yang kurang baik. Dan bisa langsung memberikan apresiasi kepada mereka yang telah bekerja dengan baik.

Diklatpim IV yang dilaksanakan selama empat (4) bulan mulai dari tgl 20 Maret hingga Juli 2017 ini, diikuti 80 orang peserta pejabat eselon IV di lingkungan pemprov. Jatim. (har/mas)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.