Pemkab Bondowoso Distribusikan Subsidi LPG 3 Kg di Kecamatan Wringin

oleh -89 Dilihat
oleh
Kabag Perekonomian, Sekretariat Daerah Kabupaten Bondowoso, Haris Wasiyanto, ketika langsung turun ke lokasi mengawal distribusi subsidi LPG 3 kg.

BONDOWOSO, PETISI.CO – Demi tetap menjaga intensitas pelayanan terhadap masyarakat, khususnya dalam mengatasi kelangkaan gas LPG, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso,  distribusikan subsidi LPG 3 Kg terhadap masyarakat di wilayah Kecamatan Wringin, Rabu (19/02/20).

Diketahui sebelumnya, penanggulangan cepat terhadap kelangkaan LPG subsidi kali ini, berdasarkan adanya aduan masyarakat kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso.

Ketika dikonfirmasi melalui via telpon, Sekda Bondowoso, Syaifullah membenarkan adanya laporan tersebut.  Menurutnya, kemarin lusa dan hari ini ada pengaduan masyarakat desa wilayah Kecamatan Wringin yang infonya sudah tiga hari tidak ada LPG. Mendengar keluhan tersebut, langsung saya minta kepada Bagian Perkonomian serta Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) untuk bergerak cepat.

“Alhamdulillah mereka langsung bekerja keras untuk masyarakat dan informasinya kelangkaan LPG sudah bisa teratasi,” jelas Syaifullah.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Bondowoso, Haris Wasiyanto mengatakan, hari ini kami langsung turun ke lokasi mengawal kontribusi subsidi LPG 3 kg.

“Kita per hari telah membawa 2240 LPG subsidi untuk dua hari kedepan. Ini beda dengan operasi pasar yang distribusinya hanya pada lingkup pasar saja. Namun, ini langsung kepada masyarakat melalui dua agen yang diteruskan pada pangkalan-pangkalan se Kecamatan Wringin,” kata Haris.

Tak hanya itu, ia juga mengaku bahwa akan secepatnya pemkab melakukan rapat kerja yang di dalamnya melibatkan komisi II DPRD Bondowoso dan akan mengundang pihak pertamina mengingat kuota LPG hanya ada tiap tahun sekali

“Namanya LPG bersubsidi, memang kedepan perlu ada pengaturan yang ketat, tempo hari, Bupati sudah mengeluarkan surat untuk ASN, kemudian TNI dan Polri juga pengusaha-pengusaha, restoran yang rata-rata beromzet lumayan, untuk tidak memakai LPG subsidi ukuran 3 kg.  Karena, LPG subsidi itu diperuntukkan bagi masyarakat miskin,” ungkapnya.

Namun pada faktanya, tambah Haris, penggunaan subsidi LPG masih banyak digunakan oleh oknum-oknum yang bukan masyarakat miskin.

“Sayangnya kita tidak bisa memberikan sanksi, karena meskipun ada payung hukum tapi tidak ada sanksinya ke arah sana, ini yang memang membuat repot,” pungkasnya. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.