Pemkab Pasuruan Beri Pelatihan Decoupage pada Ibu-Ibu untuk Tingkatkan Ekonomi Keluarga

oleh -70 Dilihat
oleh
Pemkab Pasuruan Beri Pelatihan pada Ibu-Ibu untuk Tingkatkan Ekonomi Keluarga

PASURUAN, PETISI.CO – Di bawah kepemimpinan Bupati Irsyad Yusuf, Pemkab Pasuruan terus memacu masyarakatnya untuk inovatif dan kreatif. Ini juga sebagai upaya untuk membangkitkan ekonomi masyarakat setelah terpuruk akibat pandemic Covid-19.

Melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Pemkab Pasuruan menggelar pelatihan decoupage pada ibu-ibu. Harapannya, dengan pelatihan yang pendanaanya bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ini, ibu-ibu mampu menyokong ekonomi keluarga. Terlebih lagi, mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk warga di sekitar rumahnya.

Decoupage merupakan seni menghias sebuah benda dengan cara menempelkan potongan-potongan kertas berwarna atau bergambar pada permukaannya. Kemudian dipadukan dengan efek cat khusus, daun emas atau unsur-unsur dekoratif lainnya.

Pada umumnya, penerapan decoupage pada benda seperti kotak kecil atau perabotan. Sebagai finishing, dilapisi dengan pernis hingga tampak seperti lukisan yang menyatu dengan benda tersebut, bukan seperti tempelan.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan, Trijono Isdijanto mengatakan bahwa pelatihan tersebut memanfaatkan anggaran dari DBHCHT yang diterima Pemkab Pasuruan.

“Anggaran cukai kita realisasikan pada keterampilan dan pembinaan, pelatihan kewirausahaan sama manajemen kewirausahaan, kemudian fasilitasi promosi bagi usaha mandiri masyarakat,” katanya.

Trijono menambahkan, realisasi pelatihan-pelatihan tersebut dalam bentuk pelatihan tata rias pengantin, hantaran pengantin, dan decoupage. Kemudian juga ada start up maupun video vlog, dan pameran dari program fasilitasi promosi bagi usaha mandiri masyarakat.

Untuk pelatihan pembuatan decoupage ini dilakukan dalam dua gelombang. Masing-masing gelombang ada 25 orang peserta yang seluruhnya dari kalangan ibu-ibu.

“Karena masa pendemi ini maka hanya mampu menampung sekitar 25 peserta setiap gelombangnya,” kata Trijono.

Trijono juga mengatakan bahwa dalam pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai di situ saja, namun akan terus ada pendampingan meski pelaksanaan pelatihan sudah selesai. Pendampingan sampai mereka berhasil membentuk usaha sendiri.

“Setelah kita ada pelatihan, kita monitoring sampai di mana ilmu yang sudah kita berikan kepada peserta. kalau ada pengembangan, apakah sudah diaplikasikan sesuai dengan yang kita beri. Kemudian apakah benar-benar sudah menerapkan apa yang kita sampaikan sehinga pelatihan yang kemarin kita berikan bisa dijalankan,” tandasnya.

Ke depan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro akan terus berupaya memberikan pelatihan – pelatihan pada masyarakat untuk mendukung pengembangan ekonomi mereka. Trijono mengaku bahwa masyarakat juga sangat antusias dengan pelatihan tersebut.

Dia menambahkan bahwa dalam tiap pelatihan selalu mengedepankan penerapan protokol kesehatan. Mulai dari cuci tangan, memakai masker, dan juga jaga jarak dalam pelaksanaan kegiatan.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.