Pemkab Sijunjung Terjunkan 5 Petugas Medis Hewan

oleh -58 Dilihat
oleh
Petugas PUSKESWAN sedang memberikan suntikan vaksin

Antisipasi Maraknya  Virus Jembrana

SIJUNJUNG, PETISI.CO – Kecemasan petani ternak di kawasan Timpeh, suhunya mulai menurun. Dampak dari pemberitaan petisi.co seminggu lalu, tentang petani peternak sapi Bali Timpeh Sijunjung dihantui virus Jembrana, kini mulai ada tindakan dari Pemkab Sijunjung.

Buktinya, Pemkab Sijunjung menurunkan 5 petugas medis hewan. Mereka drh. Nadia Naitullah, Affairinov, Amd, Nuryanto, Nofrizal  Zulkifli, Harni Daniati, SPt. dari UPT Kesehatan Hewan Kiliran Jao yang wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Kamang Baru dan Kecamatan Tanjung Gadang. Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat.

“Pemberian vaksin Jembrana ini merupakan boster dari vaksinasi yang dilakukan sebulan yang lalu,” ujar drh. Nadia Naitullah  ditemui petisi.co  Selasa (18/4/2017 ) di salah satu kandang sapi di Jorong Kurnia Kamang.

Dokter hewan lulusan  Universitas Syah Kuala Banda Aceh ini menjelaskan, yang sudah divaksin di Nagari Kamang sampai saat ini sudah 72 ekor.

“Diutamakan ternak bantuan pemerintah dan ini  vaksinasi kedua dan diulang satu tahun kemudian,” ujarnya.

Sementara itu, Heru (36), warga Jorong Kamang Sentosa  mengaku kalau pihaknya menyambut baik dengan perhatian pemerintah yang menurunkan petugas Puskeswan.  Tapi kalau yang divaksin hanya ternak sapi yang bantuan pemerintah saja, bagaimana dengan sapi-sapi yang lain yang non bantuan atau beli sendiri?

Padahal, jumlahnya di daerah ini   ada ribuan. “Saya masih kuwatir sapi saya mati kena virus Jembrana, untuk itu saya berharap kepada pemerintah untuk menuntaskan memvaksin semua sapi yang ada di kabupaten ini, agar sapi tidak tertular virus Jembrana.”

Sedang Sahlan (37), warga Tambahan menyampaikan,  tiga hari lalu di tempat Kadus Sutimin, dua sapi indukan juga gejala sakit, tapi terus dipotong dan dijual untuk menghindari kerugian lebih besar.

Lebih parah lagi di tempat Heri (37), warga Timpeh 6,  dimana sapi indukan yang sedang hamil tua  tiba-tiba mati. Jangka waktu dari gejala sakit hingga kematian sekitar 3 hari.

“Saya sebenarnya sudah berupaya mengobati dengan memberikan jamu kunyit, supaya sehat, ternyata malah tidak tertolong, saya rugi Rp 12 jutaan.”

Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, para petani peternak di Kabupaten Sijunjung, melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat juga mensosialisakan asuransi ternak teresiko, yang dijamin kematian ternak karena penyakit, karena kecelakaan, kehilangan akibat pencurian. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jl. Rasuna Said nomor 68 Padang, dengan nomor telepon (0751) 28077  Fax. (0751) 28060. (gus)