Pemkot Gelar Operasi Pasar Untuk Antisipasi Harga Naik Saat Imlek

oleh -88 Dilihat
oleh
Warga sangat antusias dengan kegiatan operasi pasar yang dilakukan pemkot.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya melakukan penstabilan beberapa harga bahan kebutuhan pokok yang mulai merangkak naik, hal ini dilakukan guna menjaga daya beli masyarakat, mengingat akan ada juga perayaan imlek.

Wiwiek Widayati, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya mengatakan, pihaknya telah melakukan operasi pasar guna menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan pokok. Operasi tersebut dimulai pada pertengahan bulan Januari 2020 ini.

“Kalau harga itu tidak sesuai dengan aturan pemerintah, kita kasih peringatan mereka harus menetapkan maksimum dengan harga yang ditetapkan pemerintah, ini dengan pihak Polrestabes. Jadi ada satgas pangan,” kata Wiwiek, Jumat (24/1/2020).

Kegiatan operasi pasar yang dilakukan pemkot.

Satgas Pangan sendiri juga sudah sering melakukan sidak ke beberapa lokasi pasar di Kota Surabaya guna memastikan harga jual sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pemerintah.

Menurut Wiwiek, saat ini harga cabai rawit yang ada di pasaran terpantau sekitar 70 ribu/kilo. Selain itu untuk cabai hijau berada dikisaran harga Rp 35 ribu/kilonya. Sedangkan harga gula dan bawang putih sudah kembali normal setelah sebelumnya mengalami kenaikan.

“Kalau Disdag operasi pasar harganya di bawah itu, hari ini kita juga gelar operasi pasar. Lombok (cabai rawit) itu satu kilonya Rp 58 ribu, jadi kita masih jauh di bawahnya,” jelasnya.

Pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan para petani dan distributor untuk mensupply barang kebutuhan pokok tersebut, sehingga ia memastikan bahwa harga yang tertera di sana (operasi pasar) terbilang murah.

“Kalau bawang putih kita jual satu kilo Rp 22 ribu, kalau gula Rp 12.200,” ungkapnya.

Wiwiek juga menerangkan, saat ini operasi pasar yang  dilakukan merupakan bentuk tanggung jawab Pemkot guna memastikan harga kembali lagi pada titik normalnya.

Saat ini harga bawang putih di pasaran berada di posisi Rp 30 ribu. Sedangkan gula, harga eceran tertingginya Rp 12.500 dan di toko-toko yang lain mencapai Rp 13 ribu.

“Jadi masih jauh lagi lebih murah kita, pemerintah kan memang harus menstabilkan harga ya. Makanya kami akan bergerak (operasi pasar) sampai keadaan normal,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.