Pemkot Surabaya Gandeng Tenaga Ahli dari Jepang

oleh -74 Dilihat
oleh
PLT DKPP Kota Surabaya Irvan Widyanto

Lakukan Pelestarian Ekosistem Mangrove

SURABAYA, PETISI.CO – Kerja sama dalam bidang lingkungan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan Pemerintah Kota Kitakyushu, Jepang dilakukan dalam bentuk penelitian terhadap ekosistem di kawasan Mangrove yang berada di Wonorejo dan Gunung Anyar.

Penlitian tersebut juga turut menyertakan tenaga ahli dalam bidang pelestarian mangrove dari Kitakyushu.

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, penelitian yang dilakukan terhadap ekosistem di kawasan Mangrove adalah bagian dari sister city antara Surabaya dan Kitakyushu.

“Iya ini memang kerjasama sister city antara Surabaya dan Kitakyushu,” kata Irvan di tengah workshop tentang Pelestarian Mangrove yang bertempat di Joglo MIC Mangrove Wonorejo, Kamis (27/2/2020).

Irvan mengungkapkan, jika Kota Kitakyushu telah memiliki teknologi yang mampu melakukan analisa terhadap jenis mangrove.

“Hasil dari penelitian itu nantinya untuk kepenting kita sebagai warga Surabaya. Terutama untuk menambah khasanah pengetahuan,” ungkapnya.

Selain itu, juga telah ditemukan  hewan kunang-kunang di kawasan mangrove. Sehingga ia menyimpulkan, dengan adanya hal tersebut ekosistem mangrove berada dalam kondisi yang sehat.

“Nanti kita juga tunggu masukan-masukan lain dari mereka seperti apa terkait keberadaan kunang-kunang itu sendiri. Berkaca pada penekitian, sudah tiga tahun mangrove bisa tumbuh subur disini,” imbuhnya.

Saat ini, disana juga telah dipasang beberapa kamera yang berfungsi untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap lingkungan di mangrove.

“Sudah ada kameranya juga di beberapa spot ya. Tujuannya untuk pemantauan terhadap ekosistem disini termasuk untuk kunang-kunang,” terangnya.

Ditemui di tempat yang sama, Kepala Bidang Pertanian, DKPP Surabaya, Rahmad Kodariawan menerangkan jika saat ini jumlah tanaman mangrove yang berada di Wonorejo dan Gunung Anyar berjumlah sekitar 43 jenis spesies.

“Jumlah itu, baik mayor, minor atau asosiasi. Terbanyak di mangrove Gunung Anyar. Iya mereka (Tenaga Ahli Kitakyushu) juga mengakui kalau mangrove di Surabaya ini bisa tumbuh dengan subur,” terang Rahmad.

Rahmad juga mengatakan, para tenaga ahli asal kota Kitakyushu telah berada di Surabaya sejak beberapa hari yang lalu guna melakukan penelitian.

“Nanti hasil penelitiannya akan dibahas secara bersama tentunya,” katanya.(nan)