Pemkot Surabaya Koordinasi dengan Dua Rumah Sakit, serta Asrama Haji Sukolilo

oleh -82 Dilihat
oleh
Asrama Haji Sukolilo Surabaya. (foto : ist)
Untuk Tambahan Ruang Isolasi

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya melakukan kerjasama dengan dua rumah sakit rujukan yang ada di Kota Surabaya sebagai tambahan ruang isolasi, yaitu Rumah Sakit Husada Utama dan Rumah Sakit Siloam, dalam upaya memutus penyebaran pandemi Corona.

Sementara itu, Pemkot juga telah melakukan langkah koordinasi dengan pihak Asrama Haji Sukolilo Surabaya agar dapat menjadikan sebagai tempat observasi.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan, saat ini pihaknya tengah berupaya untuk memaksimalkan fasilitas yang ada di Rumah Sakit Husada Utama, rencananya ruang pertemuan di rumah sakit itu akan dirombak menjadi perawatan pasien dan menambah kapasitas ketersedian bed di ruang isolasi perawatan itu.

“Rumah Sakit Husada Utama itu ada 200 bed, terus ada sisa 40 bed yang belum dimanfaatkan. Kemudian Rumah Sakit Siloam membantu dengan 40 bed. Jadi itu yang kita maksimalkan. Kalau itu tidak menampung, baru Asrama Haji,” jelas Risma di Balai Kota Surabaya, Rabu (13/5/2020).

Menurutnya, upaya pemaksimalan di rumah sakit itu dilakukan karena berkaitan dengan ketersediaan tenaga medis, baik itu dokter atau pun perawat yang akan menetap dan melakukan perawat selama masa isolasi berjalan di Asrama Haji.

“Di RSUD Soewandhie dan Husada Utama itu tenaga medisnya kewalahan. Memang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) siap membantu untuk hal itu,” jelasnya.

Asrama Haji menjadi salah satu asrama observasi yang digunakan sebagai gedung perawatan alternatif. Nantinya asrama itu bakal ditempati oleh orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Dipastikan, pemkot telah menyiapkan petugas khusus untuk merawat pasien yang menjalankan masa isolasi disana, diantaranya Linmas, Satpol PP, perawat hingga dokter.

“Totalnya berjumlah 198. Yang menempati nanti ODP. Jadi aman digunakan untuk asrama observasi,” kata Feny sapaan lekatnya. Selama observasi nanti mereka diawasi oleh tim dokter. Ada penjagaan khusus,” terangnya.

Ditemui di tempat terpisah, Kepala UPT Asrama Haji Sukolilo Surabaya Sugianto mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan dua gedung berlantai dua di komplek Asrama Haji yang letaknya saling bersebelahan untuk digunakan sebagai tempat isolasi. Sedangkan untuk kapasitasnya, setiap gedung memiliki 24 unit kamar.

“Kami sudah menyiapkan dua gedung yang bersebelahan tapi ada jarak pembatasnya. Total kapasitasnya itu ada 48 kamar,” ungkap Sugianto di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Sugianto menambahkan, jika kapasitas dua gedung itu tidak mencukupi, maka akan menggunakan gedung lain yang masih ada di lingkungan Asrama Haji. Pemkot Surabaya juga membantu hal yang berkaitan dengan oprasional gedung, seperti kebersiihan dan keamanan.

“Kami sudah mengantisipasi, ada opsi (gedung) yang berjauhan tapi masih di Asrama Haji. Kami juga dibantu Ibu wali kota terkait operasionalnya di dalam gedung ini termasuk kebersihan dan keamanan,” imbuhnya.

Menurutnya, pengawasan terhadap ODP yang menjalani isolasi nantinya cukup ketat. Mereka yang tinggal sementara di sana tidak boleh meninggalkan area gedung dan menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi mereka tidak boleh meninggalkan jauh dari area gedung, karena akses ke gedung ini ada pagarnya. Selain itu mereka juga akan mendapat supply makan 3 kali sehari,” tegasnya.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.