SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya masih mencoba merealisasikan vaksinasi gelombang dua. Rencananya, penyuntikan akan dilakukan pada tanggal 16 Februari 2021. Jika hal tersebut terealisasi, maka pihak pemkot akan melakukan launching vaksinasi untuk gelombang kedua.
“Kemarin target tanggal 16, kalau bisa kita launching. Kalau ndak, kita undur sehari,” kata Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana di ruang kerjanya, Senin (15/2/2021)
Whisnu menyebut, dirinya juga masih menunggu data dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
Namun yang jelas kata dia, vaksin gelombang dua ini memang diperuntukkan bagi petugas layanan publik.
“Dari ASN yang berhubungan dengan publik, TNI, Polri, Pelabuhan, Kereta Api Daop 8, jurnalis, pedagang pasar induk yang kita usulkan,” jelasnya.
Sedangkan untuk jumlah ketersedian vaksin, Whisnu belum bisa memastikan hal tersebut, lantaran masih menunggu arahan lebih lanjut terkait stok vaksin untuk Kota Surabaya.
“Kita menunggu stok vaksinnya. Ini habis untuk nakes dan penunjang kesehatan. Nanti rapat detail dengan Dinkes ada berapa stok untuk kita, sambil kita nunggu kiriman dari (pemerintah) pusat (dapat vaksin) berapa untuk Surabaya,” ungkap dia.
Whisnu pun juga berencana untuk menambah jumlah unit fasilitas kesehatan yang dipersiapkan untuk vaksinasi gelombang kedua nanti. “Rencana kita tambah 159 faskes yang sudah siap,” ujarnya.
Sementara itu, dirinya menjamin jika kepasitas cold storage masih mencukupi, lantaran distribusi vaksin di Kota Surabaya ke fasilitas kesehatan terbilang cepat.
“Tempat penyimpanan kita sudah cukup banyak (kapasitasnya) 60 ribu yang bisa kita simpan, Artinya menyimpan tidak perlu lama karena langsung terdistribusi ke tempat faskesnya. Rata-rata per hari 40-50 ribu yang divaksin,” pungkasnya.
Sedangkan untuk vaksinasi kepada tenaga kesehatan, Whisnu menyebut hal tersebut sudah dituntaskan. “Harusnya tuntas hari ini. Total 33 ribu lebih nakes dan tenaga penunjang kesehatan,” katanya.
Kemudian untuk naskes yang tidak lolos skrining di tahap dua ini diperkirakan ada beberapa orang, karena memiliki komorbid.
“Tidak lolos sedikit, gelombang kedua sekitar 100 berapa. Karena komorbid, misal gula terus jantung,” pungkasnya. (nan)