Pemprov Jatim Akan Data Warga Terdampak Gempa Secara Valid

oleh -158 Dilihat
oleh
Plt Kalaksa BPBD Jatim Yanuar Rachmadi saat diwawancarai wartawan.

SURABAYA, PETISI.CO – Upaya mendata warga terdampak bencana gempa Malang terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Validasi data ini penting, karena terkait dengan bantuan kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa.

Untuk itu, pemprov Jatim mengimbau setiap RT dan RW mendata warganya yang terdampak gempa Malang di sejumlah lokasi bencana. Validasi dengan menempelkan pengumuman di tiap-tiap RT/RW agar warga mengetahui bahwa rumahnya yang terdampak sudah tercatat.

“Apakah mengalami kerusakan ringan, sedang atau berat. Data itu harus benar-benar valid,” kata Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Yanur Rachmadi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (17/4/2021).

Anggaran yang dipergunakan untuk membantu wilayah terdampak, Pemprov Jatim mendapat stimulan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang rinciannya kerusakan berat Rp 50 juta, kerusakan sedang Rp 24 juta dan kerusakan ringan Rp 10 juta.

Sedangkan untuk fasilitas umum, rekonstruksi bangunan akan didukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR). Di sisi lain, Pemprov Jatim memiliki Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang dikeluarkan ketika terjadi bencana alam.

“Untuk bantuan Kemen-PUPR, kami belum menerima informasi detilnya, stimulan yang diberikan apakah berbentuk uang tunai atau sudah berupa bahan/material untuk membangun rumah,” tutur Kepala Biro Umum Setdaprov Jatim ini.

Terkait bantuan berupa uang dari provinsi lain, termasuk pemprov Jawa Tengah (Jateng), Yanuar menyebut bantuan tunai Rp 250 juta dari pemprov Jateng tidak akan diberikan kepada warga terdampak gempa dalam bentuk uang tunai. Bantuan uang tunai itu akan diberikan dalam bentuk bahan material bangunan.

“Jadi, bantuan itu kami belikan bahan material bangunan untuk pembangunan rumah warga. Kalau diberikan uang tunai, kami khawatir akan disalahgunakan. Kami tidak mau itu terjadi. Akan lebih mudah bagi kami mempertanggung jawabkan bantuan uang tunai itu dengan membelikan bahan material bangunan,” paparnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kembali menyerahkan bantuan untuk warga warga terdampak gempa berkekuatan magnitudo 6,1, baik di Kabupaten Malang, Lumajang dan Kabupaten Blitar.

Khusus untuk masjid dan musala yang mengalami kerusakan ringan maupun berat, Gubenur yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu mengirim terpal, tikar, tenda dan sajadah.

“Ini opsi untuk umat Islam agar nyaman menjalankan ibadah shalat tarawih,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Jatim, total sebanyak 77 tempat ibadah terdampak gempa, baik yang mengalami rusak ringan, sedang hingga berat. Wilayah terdampak yang mengalami kerusakan cukup parah adalah di Kabupaten Malang dan Lumajang, sedangkan di kab Blitar wilayah yang mengalami kerusakan lebih ringan. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.