Pemprov Jatim: Batu Sementara Jadi Zona Kuning

oleh -48 Dilihat
oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg Kartika

BATU, PETISI.CO Berdasarkan rilis di laman resmi Instagram Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, melalui @jatimpemprov, dan  web dinkes.jatimprov.go.id, Kota Batu telah kembali menjadi zona kuning dalam penyebaran Covid-19, Rabu (20/1/2021).

Kota Batu sebagai zona kuning mengartikan bahwa resiko penyebaran Covid-19 di ‘Kota Apel’ tersebut menjadi rendah. Sekaligus, menempatkan Batu sebagai kota pertama di Jawa Timur yang kembali menjadi zona kuning.

Dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kota Batu memiliki tingkat infeksi dan kematian yang rendah dari semua kota di Jawa Timur.

Tercatat jumlah infeksi di Kota Batu berjumlah 1. 118 kasus, bertambah 4 kasus dari hari sebelumnya.

Sedangkan, tingkat kesembuhan di Kota Batu berjumlah 1. 011 orang, bertambah 6 orang dari hari sebelumnya.

Adapun tidak ada jumlah kematian baru yang bertambah di Kota Batu dan tetap berada dalam angka 94 orang.

Dengan demikian, hingga data tersebut dirilis tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Batu adalah 90,4%.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg Kartika saat dikonfirmasi menjelaskan upayanya dalam menanggulangi Covid-19 di Kota Batu. Implementasi protokol kesehatan dan sinergi antar lembaga menjadi strategi utamanya untuk mengurangi jumlah kasus infeksi di Batu.

“Kami (Dinas Kesehatan-red) mengoptimalkan Strategi 3T (Testing, Tracing, Treatment), dan

5M (Menjaga Jarak, Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas) kepada masyarakat, serta melakukan jejaring rumah sakit untuk penyediaan ruang isolasi,” ungkap drg Kartika.

Namun, drg Kartika masih menyayangkan ada beberapa kendala dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Batu. Kendala paling utama adalah tingkat kepatuhan masyarakat dalam melakukan 3T dan 5M.

“Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih kurang,” imbuhnya.

Mengenai Kota Batu yang telah menjadi zona kuning, drg Kartika menghimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya pula, Kota Batu masih berpotensi untuk menjadi zona orange kembali karena adanya transmisi dari mobilisasi sosial.

“Apapun zonanya dalam Minggu ini, masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan. Wilayah sekitar Batu masih beresiko karena masih zona orange,” tukasnya.

Secara terpisah, Naufal Satrio, warga Desa Punten, Kota Batu menganggap bahwa zona kuning Kota Batu menjadi kemajuan dalam penanganan Covid-19, karena sebelumnya masih menjadi zona orange.

Menurut, mahasiswa PTN Kota Malang ini zona orange di Kota Batu menyebabkan operasional usaha lokal menjadi tidak optimal.

“Zona orange di Kota Batu menjadi hambatan bagi operasional usaha masyarakat,” ungkap pria yang kerap disapa Naufal tersebut.

Naufal berharap agar zona Kuning di Kota Batu dapat bertahan, bahkan normal kembali. Sehingga, seluruh perekonomian masyarakat Kota Batu dapat pulih kembali.

“Semoga segera normal kembali dan ekonomi kembali pulih,” pungkasnya.(iqb/eka)