Pemprov Jatim Siapkan Screening Rapid Test Kedatangan 156 PMI dari Malaysia

oleh -119 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah saat menggelar jumpa pers.

SURABAYA, PETISI.CO – Sebanyak 156 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia dijadwalkan akan mendarat di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Selasa (7/4). Sesuai jadwal para PMI tersebut, diperkirakan tiba di Juanda pukul 14.50 dengan menggunakan maskapai Malaysia Airlines.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim telah mengantipasi kedatangan PMI tersebut, dengan melakukan serangkaian screening rapid test guna memastikan mereka dalam keadaan sehat sebelum kembali ke kampung halaman.

“Besuk (hari ini-red), kita akan kedatangan Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia. Yang sudah terkonfirmasi besok sore akan landing di Juanda. Jumlahnya ada sebanyak 156 orang,” kata Gubernur Khofifah dalam siaran persnya, Selasa (7/4/20202).

Dijelaskan, para PMI yang akan mendarat sore nanti akan langsung mendapatkan pemeriksaan standar prosedur covid-19. Pertama mereka akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal gun.

Kemudian seluruh PMI sebanyak 156 orang tersebut akan dilakukan screening menggunakan rapid test Covid-19. Dari screening tersebut akan dilakukan klasifikasi apakah mereka masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), atau mungkin Orang Tanpa Gejala (OTG).

“SOP nya selain dicek suhu tubuh besok juga akan dilakukan rapid test. Jika ada yang ditemukan positif maka akan langsung dilakukan perawatan untuk segera di-swab PCR,” tuturnya.

Akan tetapi jika di dalam pelaksanaan rapid test yang diberikan ternyata hasil tesnya negatif, akan dilihat lagi apakah mereka memiliki gejala klinis Covid-19 ataukah tidak. Jika ada gejala, PMI tersebut akan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Namun jika PMI sudah di-rapid test hasilnya negatif dan tidak ada gejala klinis Covid-19 maka mereka akan langsung diantarkan Pemprov Jatim di titik-titik sesuai adal  daerahnya dan langsung isolasi di desa selama empat belas hari.

“Mereka tetap dalam koordinasi masing-masing kepala desa untuk dilakukan isolasi mandiri atau observasi selama 14 hari penuh,” paparnya.

Dengan adanya sistem screening berlapis ini Khofifah meminta masyarakat yang ada di daerah asal PMI tidak perlu cemas. Namun, para PMI juga harus ditegaskan untuk mematuhi standar prosedur yang diminta.

Termasuk utamanya isolasi mandiri bagi yang diperbolehkan kembali kampung halamannya. “Di kampung halaman mereka juga akan dibekali kartu Health Alert Card (HAC) dan akan tetap dipantau puskesmas setempat,” tandasnya.

Selain menyiapkan teknis pemeriksaan dan screening para PMI, Khofifah menyebut pemprov Jatim juga sudah menyiapkan 150 bed di Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) untuk pelaksanaan observasi awal termasuk screening rapid test. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.