DHARMASRAYA, PETISI.CO – Penanaman perdana program peremajaan sawit rakyat KUD Bukit Jaya, KUD Bina Usaha, dan Lubuk Karya digelar, 4-5 Februari 2020 di Kecamatan Koto Besar dan Tiumang Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.
Hadir dalam acara ini Mayjen (purn) TNI Erro Kusnara SIP, staf kepresidenan SIP, Dr.Ir Anwar Sunari Direktur BPDPKS Bapenas, Dr Ir Arifin Kepala seksi Penerapan teknologi dan Pemberdayaan kelapa sawit Dirjenbun Kementrian Pertanian, Dr Chandra Aprianto Tenaga ahli staff khusus wapres,
Rino Afrino ST MM Sekjen DPP Apkasindo, Dr. Ir Edwin Lubis M, Agr Sc Dirut Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan DPW, DPD Apkasindo, Forkopimcam, Toma, Toda, Ninik Mamak, Petani peserta replanting.
Mayjen (purn) TNI Erro Kusnara SIP menyampaikan kegiatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR)
adalah program nasional sampai tiga tahun ke depan ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo seluas 1500 ribu hektar peremajaan kelapa sawit rakyat secara nasional.
“Mumpung ada kesempatan manfaatkan program ini untuk mensejahterakan petani kelapa sawit agar tidak ketinggalan dan saya berharap kegiatan ini harus dikawal oleh pemerintah daerah kabupaten untuk kesuksesanya dan kalau ada hambatan segera laporkan ke Jakarta,” ujar Erro.
DR, Ir Anwar Sunari BPD PKS Bapenas menyampaikan, persyaratan untuk mendapatkan PSR adalah satu petani dapat mengajukan maksimal 4 hektar dengan nilai Rp 25 juta per hektar.
“Syaratnya cukup mudah siapkan KTP, KK, dan sertifikat atau surat keterangan tanah diajukan oleh kelompok tani atau KUD untuk mendapat rekomendasi teknis oleh Dinas Pertanian bidang perkebunan. Selanjutnya untuk diteruskan mendapat rekomtek dari Dirjenbun Kementrian Pertanian ke BPDPKS,” ujar Anwar Sunari diamini Dr Ir Arifin Kepala seksi Penerapan teknologi dan Pemberdayaan kelapa sawit Dirjenbun Kementrian Pertanian.
Dr. Chandra Aprianto, Tenaga ahli staff khusus wapres menyampaikan tujuan Peremajaan Sawit Rakyat adalah mempercepat kesejahteraan petani. Karena sektor pertanian masih didominasi oleh petani miskin yang secara nasional angkanya berkisar antara 12 juta dari total penduduk Indonesia,
“Tiga tahun kedepan angka kemiskinan secara berangsur dengan pola program PSR dapat kita turunkan, paling tidak sampai dengan 50% dengan demikian Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia di akhir tahun 2024 Insha Allah dapat kita wujudkan dengan mendorong Pertambahan Program Peremajaan Sawit Rakyat karena sektor ini banyak menyerap tenaga kerja,” ujar Dosen Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Jember ini Juga dijempoli Rino Afrino ST,MM Sekjen DPP Apkasindo.
Sementara Ketua DPD Apkasindo Kabupaten Dharmasraya, Raden Awaludin didampingi John Nasri Sekretaris DPW Apkasindo Sumbar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Staf Kepresidenan, Staf khusus Wapres, Direktur BPDP KS Bapenas, Dirjen Perkebunan Kementan RI, DPP Apkasindo, DPW, dan DPD Apkasindo Sesumatera Barat sudah dua hari di Kabupaten Dharmasraya mengikuti acara penanaman perdana program peremajaan sawit rakyat KUD Bukit Jaya, KUD Bina Usaha, dan Lubuk Karya.
Dengan total luas PSR lebih kurang dua ribu hektar kali 25 juta perhektar maka kurang lebih 50 milyar masuk ke petani sawit Kabupaten Dharmasraya secara Cuma-cuma dan kegiatan ini akan terus bertambah dengan semangatnya petani mengajukan PSR.
“Sayangnya penanaman perdana program peremajaan sawit rakyat ini yang dihadiri oleh orang pusat, mungkin karena kesibukan belum dapat dihadiri Bupati dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya,” ujar Raden mengakhiri pembicaraan. (gus)