MADIUN, PETISI. CO – Upaya Polres Madiun Kota menuntaskan “Pekerjaan Rumah” nya terkait adanya dugaan korupsi mega proyek pengadaan komputer di Dinas Pendidikan Kota Madiun terus dikebut oleh tim Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR).
Rabu (31/10/2018), giliran Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Totok Sugiarto memenuhi panggilan tim penyidik Tipikor.
Pantauan petisi.co, Totok Sugiarto tiba di Mapolresta Madiun pukul 09.30 dan langsung memasuki ruangan penyidik, selanjutnya dimintai keterangan terkait kebijakan pengadaan komputer untuk sekolah tingkat SD dan SMP yang menggunakan pos anggaran tahun 2016 dan 2017 dengan total nilai Rp 27 milyar.
Selama hampir lima jam Totok Sugiarto menghadapi penyidik Tipikor. Menurut sumber terpercaya, materi pemeriksaan seputar tugas fungsi Bappeda dalam hal perencanaan terkait kebijakan daerah.
Sementara itu, dalam hal teknis tugas dan fungsi Bappeda, Kepala Bapppeda bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah (Sekkota) yang juga sebagai ketua tim anggaran seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Madiun.
Sekedar diketahui, dalam pengadaan komputer untuk siswa SD di tahun 2016 menelan biaya sebesar Rp 11 milyar. Sementara untuk komputer siswa SMP di tahun 2017 menghabiskan anggaran senilai Rp 16 milyar.
Dalam penyelidikannya selama ini, polisi telah mengikutsertakan tim ahli forensik spesifikasi komputer dan berencana akan melibatkan ahli penganggaran untuk mengetahui ada tidaknya temuan penyimpangan.
Di tempat terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal, AKP Logos Bintoro saat dikonfirmasi mengenai perkembangan progres pengusutan kasus tersebut mengatakan, pihaknya masih akan berkordinasi dengan pihak Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
“Masih belum final. Semua kita periksa sebagai saksi. Beberapa ahli sudah kita datangkan. Nantinya kita akan bertemu dengan LKPP,” ujar AKP Logos Bintoro kepada wartawan.(iya)
