PASURUAN, PETISI.CO – Gonjang-ganjing adanya pemuka agama yang diserang oleh orang gila, yang sempat membuat gempar Pasuruan pada Jumat (23/2), ternyata hanya isapan jempol belaka.
Hal ini setelah adanya pembuktian dari para pihak yang berkompeten, diantaranya RSJ Lawang-Malang, pihak pengasuh ponpes, masyarakat setempat dan Polres Pasuruan.
Seperti yang sampaikan Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono, pada Jumat malam (23/2/2018), “Tidak ada penyerangan seperti yang dikabarkan sebelumnya,” tegasnya.
Insiden yang dialami oleh KH.Mujtaba Abdusshomad pengasuh Ponpes Al-Hidayah Dusun Glatik, Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo tersebut murni salah paham. Dimana saat kejadian tersebut KH. Mujtaba Abdussomad atau yang biasa disapa Gus Taba, sejati akan berangkat sholat Jumat kemudian Slamet (terduga pelaku/gangguan jiwa) seperti biasa datang ke rumah Gus Taba sekedar meminta uang untuk membeli jajanan. Namun karena datangnya tak diketahui, Gus Taba kaget dan berteriak secara spontan.
Slamet (terduga) merupakan kerabat Gus Taba, yang telah diketahui oleh seluruh masyarakat setempat mengidam gangguan kejiwaan.
Hal tersebut dibuktikan dengan surat keterangan rawat jalan dari RSJ Lawang-Malang.
“Slamet mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2016 lalu dan seharusnya pada minggu kemarin harus mengambil obat ke RSJ Lawang, akan tetapi pihak keluarga belum ada kesempatan,” beber Kapolres Pasuruan.
Lebih lanjut, Gus Taba sendiri dalam pengakuanya dihadapan petugas dan konfrensi persnya juga mengakui bahwa Slamet masih kerabatnya dan masih menjalani rawat jalan dari RSJ Lawang.
Serta kejadian tersebut hanya salah paham belaka dan terlalu dibesar-besar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Saat ini Slamet (terduga) sesuai kesepatan pihak keluarga telah kembali dirawat oleh pihak RSJ Lawang-Malang.
Untuk selanjutnya, diharapkan masyarakat tidak lagi termakan isue yang dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan ingin mengacaukan stabilitas dan kekondusipan wilayah.
“Pihak Polres Pasuruan juga akan menindak tegas adanya pihak-pihak yang akan mengacaukan stabilitas wilayah hukum Polres Pasuruan,” pungkas Alumnus Akpol 1997 ini.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, KH.Mujtaba Abdusshomad dikabarkan telah diserang oleh orang gila dikediamannya, saat hendak berangkat sholat Jumaat.(hen)