Surabaya, petisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat, khususnya melalui media daring. Salah satu kasus terbaru yang muncul adalah penipuan yang mencatut nama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dengan menggunakan nomor WhatsApp.
Pelaku menggunakan nomor WhatsApp 0852-5061-3343 dan mencantumkan foto profil Wali Kota Eri Cahyadi untuk meyakinkan calon korban. Modus ini serupa dengan aksi-aksi sebelumnya yang bertujuan untuk menipu masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, M. Fikser, menyampaikan bahwa pelaku menyebarkan pesan singkat ke sejumlah nomor dengan berpura-pura menjadi Wali Kota Surabaya.
“Itu adalah tindakan penipuan yang mengatasnamakan Pak Wali Kota Eri Cahyadi. Nomor WhatsApp yang digunakan pelaku bukan milik beliau. Oleh karena itu, kami mengingatkan warga Surabaya untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah percaya,” ujar Fikser, Senin (20/1/2025).
Fikser mengimbau masyarakat agar segera melaporkan kejadian serupa kepada aparat penegak hukum untuk mencegah potensi kerugian yang lebih luas.
“Jika menerima pesan atau panggilan yang mengaku dari jajaran Pemkot Surabaya, harap waspada. Terutama jika pesan tersebut berisi permintaan tertentu atau menawarkan hal-hal mencurigakan, dapat dipastikan itu adalah penipuan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pegawai Pemkot Surabaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan masyarakat umum agar tidak mudah percaya pada pesan mencurigakan yang beredar.
“Kami berharap masyarakat lebih berhati-hati dan tidak langsung mempercayai pesan yang belum terverifikasi kebenarannya. Pemkot Surabaya tidak bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab,” tambahnya.
Selain memberikan imbauan, Pemkot Surabaya juga terus meningkatkan pengawasan serta edukasi terkait berbagai modus penipuan yang marak terjadi. Fikser berharap masyarakat lebih kritis dalam menerima informasi dari sumber yang tidak jelas dan selalu melakukan verifikasi sebelum bertindak.
“Pemkot Surabaya berkomitmen untuk terus memberikan informasi terbaru mengenai berbagai modus penipuan yang beredar, khususnya yang mencatut nama pejabat pemerintah. Langkah ini diambil untuk melindungi masyarakat dari kejahatan siber yang semakin berkembang,” pungkasnya. (dvd)