Pentingnya Kesehatan Mental, YMSI Gandeng PWI Malang Raya

oleh -92 Dilihat
oleh
Ketua PWI Malang Raya dan Ketua YMSI menunjukkan MoU bersama anggota lainnya

Malang, petisi.co – Akhir-akhir ini di Malang Raya bahkan secara nasional di Indonesia banyak sekali pelaku bunuh diri atau kejahatan sekalipun diidentikkan dengan masalah jiwa atau penyakit mental (kesehatan mental-red).

Hal itu terbukti dengan banyaknya kasus kekerasan melibatkan jiwa pelaku terganggu. Kini Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia (YMSI) menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya melalui Memorandum of Understanding (MoU) guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental (Mental Health).

Bertempat di Sekretariat PWI Malang Raya, penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Ketua Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia dan Ketua PWI Malang Raya, Rabu (11/12/2024).

Ketua Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia, Sofia Ambarini S.Kom.MM mengatakan, kerjasama yang dijalin dengan PWI Malang Raya agar dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Sekaligus supaya masyarakat tahu bahwa ada yang bisa dihubungi untuk membantu secara gratis.

“Jadi jangan khawatir mengenai biaya. Kami juga punya tim psikiater, psikolog dan counselor yang memang sudah ahli di bidangnya masing-masing,” jelasnya.

Menurut Sofia, ada beberapa poin kerjasama yang ditandatangani. Di antaranya, membantu dalam pelaksanaan kampanye sosial mengenai kesadaran masyarakat dalam mental health.

Kemudian informasi mengenai berbagai layanan gratis yang dibutuhkan oleh masyarakat. Serta bisa menyelenggarakan seminar atau workshop bagi masyarakat umum maupun yang membutuhkan.

“Kemudian bisa juga ikut dalam pembentukan komunitas Assertive Community Treatment (ACT). Yang merupakan komunitas peduli mental health,” urainya.

Sambung Sofia, PWI Malang Raya juga bisa membantu untuk membudayakan bahwa konseling itu sebagai suatu hal yang wajar. Sekaligus menghilangkan stigma bahwa orang yang datang ke psikiater maupun ke psikolog adalah orang yang sakit jiwa.

“Saya berharap stigma itu bisa dihapus secara masif dengan segala macam publikasi dari PWI. Karena datang ke psikiater maupun ke psikolog itu bukan suatu hal yang memalukan,” tuturnya.

Sebenarnya, semua macam masalah kalau ditanganin dengan benar sejak dari awal oleh para counselor itu tidak akan menjadi suatu penyakit di kemudian hari. Apa lagi menjadi suatu keingin untuk bunuh diri.

“Karena semua orang punya masalah dan orang harus tau bahwa 90 persen kesehatan kita ini adalah mental health. Kalau mental health nya bermasalah, itu akan manifestasi nya menjadi stroke, lambung, jantung dan penyakit yang lain,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua PWI Malang Raya, Cahyono menyambut baik kerjasama dengan Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia. Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental sangat penting. Utamanya untuk menekan kasus bunuh diri yang terus meningkat.

“Saat ini sering sekali terjadi kasus bunuh diri, termasuk di Malang. Karena itu penting bagi masyarakat untuk sadar terhadap kesehatan mental,” jelas lulusan sarjana teknik elektro ITN Malang ini.

“Jika ada masalah berat yang menjadi beban pikiran, jangan takut atau malu untuk datang ke psikiater. Agar bisa segera tertangani dan tidak sampai menjadi penyakit di kemudian hari,” tukas Ketua PWI Malang Raya dua periode itu. (clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.