BONDOWOSO, PETISI.CO – Salah satu distributor pupuk inisial S, menyatakan, pola distribusi pupuk bersubsidi yang terjadi di Bondowoso dinilai masih banyak masalah.
Ia berharap ke depan pola distribusi tersebut segera dibenahi agar pendistribusian pupuk bersubsidi tepat sasaran.
“Masalah yang ditemui antara lain masih terdapat perindustrian pupuk bersubsidi yang disalurkan wilayah kerja masing-masing distributor tidak adil,” kata S, salah satu distributor pupuk di Bondowoso, Minggu (31/1/2021).
Padahal, setiap distributor sudah mengajukan Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) penerimaan pupuk subsidi yang diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan ketepatan sasaran penyaluran.
Sistem tersebut dirasa tepat untuk mengevaluasi distribusi pupuk bersubsidi sekaligus meminimalisir penyelewengan serta tidak tepat sasaran.
“Di Bondowoso tidak ada penyelewengan , akan tetapi masih ada yang tidak tepat sasaran,” cetusnya.
Ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah dalam hal ini para Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) kabupaten Bondowoso serta Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).
“Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik dalam proses penyusunan e-RDKK sampai pelaporan pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, kami meminta kepada pemerintah daerah agar mengambil keputusan dalam rangka penyempurnaan mekanisme pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dari penyalur di Iini ke petani.
“Maka perlu dilakukan perencanaan kebutuhan pupuk yang didasarkan pada e-RDKK pupuk bersubsidi,” tambahnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2021 ini, alokasi pupuk subsidi di Bondowoso yang selisih kuota, diantaranya, Kecamatan Tegalampel, Wringin, Sukosari, Tlogosari, Klabang, Cermee, Pakem, Binakal, Tamankrocok dan Botolinggo. (tif)