Peringatan Hari Gizi Nasional ke 58, MKP Sarankan Waspada Stunting

oleh -85 Dilihat
oleh
MKP saat memberikan hadiah (sof)

MOJOKERTO, PETISI.CO – Dalam peringatan Hari Gizi Nasional Ke 58 yang digelar di lapangan Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kamis (24/1/2018),  Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Phasa (MKP) menyampaikan pentingnya mewaspadai serangan stunting.

Himbauan ini disampaikan kepada 800 peserta ibu hamil yang ikut hadir dalam acara tersebut.

Sebelumnya seluruh peserta juga diwajibkan bersama melakukan senam belly dance hamil dilanjutkan talkshow seputar stunting yang dipandu langsung oleh  Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mojokerto, Ikfina Kamal Phasa.

Terkait stunting, bupati juga menghimbau para ibu hamil untuk mengikuti semua aturan terutama asupan ragam gizi seimbang dan menghindari stress untuk psikologinya.

“Pencegahan stunting yang kita usung sebagai tema dalam Peringatan Hari Gizi Nasional ke-58 kali ini, kita harapkan dapat menjadi perhatian khususnya bagi para ibu hamil agar selalu memperhatikan asupan gizi dan menghindari stress. Dukungan keluarga akan sangat berdampak pada tumbuh kembang bayi dan kesehatan ibu,” himbaunya.

Selanjutnya, bersama dua narasumber yakni dokter Rosyid Salim spesialis kedokteran jiwa sekaligus Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kab/Kota Mojokerto dan dokter Fauzan spesialis obgyn (obstetri dan ginekologi), Istri Bupati Mojokerto Ikfina Kamal Phasa juga menyampaikan bahwa Indonesia masih membutuhkan generasi cerdas dan harus dibentuk sejak 1000 hari kehidupannya.

Dijelaskan, Stunting atau kondisi dimana seorang anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya (kerdil). Untuk itu, lanjut Ikfina, hal tersebut adalah masalah penting  yang mesti dicegah.

Menurutnya, asupan makanan yang tidak seimbang pada masa kehamilan disertai riwayat penyakit menjadi salah satu penyebabnya.

“Kejadian stunting yang berlangsung sejak masa kanak-kanak dapat menyebabkan gangguan Intelligence Quotient (IQ) atau kecerdasan. Hal ini tentu tidak diinginkan oleh siapa pun. Generasi kita harus cerdas, maka harus diperhatikan asupan gizinya sejak 1000 hari kehidupannya,” katanya.

Stunting mencerminkan kekurangan gizi kronis selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak.

Umumnya bagi seorang anak yang mengalami kurang gizi kronis, proporsi tubuh akan tampak normal, namun kenyataannya lebih pendek dari tinggi badan normal untuk anak-anak seusianya.

Terpisah, dalam acara ini juga diluncurkan aplikasi sistem informasi kesehatan E-Puskesmas, oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Didik Chusnul Yakin.

“E-Puskesmas merupakan terobosan percepatan teknologi informasi kesehatan di Kabupaten Mojokerto bekerjasama dengan Telkom. Aplikasi ini diharapkan mampu meningkatkan dan mempermudah layanan kesehatan bagi masyarakat,” jelas Didik.

E-Puskesmas dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pencatatan data secara digital pada Puskesmas. Aplikasi ini melakukan pencatatan data pelayanan sehari-hari mulai dari data pasien, rekam medik, obat dan masih banyak lagi dengan dukungan berbagai fitur menarik.(sof)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.