Perkuat Kolaborasi Investasi, Kepala BKPM Bertemu Trio Kepala Daerah Ring Satu Jatim

oleh -88 Dilihat
oleh
Trio kepala daerah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dan Bupati Gresik Fanda Akhmad Yani bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

SURABAYA, PETISI.CO – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bertemu dengan trio kepala daerah di ring satu wilayah Jawa Timur, yaitu Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali dan Bupati Gresik, Fanda Akhmad Yani.

Pertemuan yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya itu juga dihadiri anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi investasi, Mufti Anam.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya memperkuat sinergitas pengembangan investasi, sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi.

Namun kata Bahlil, hal itu juga tetap memperhatikan sektor kesehatan penanganan Covid-19.

“Kita ingin investasi dipacu untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Vaksinasi jalan, investasi jalan, protokol kesehatan jalan, negeri kita akan cepat pulih,” ujar Bahlil, Kamis (18/3/2021).

Ia menilai 3 daerah ini merupakan jantung perekonomian di Provinsi Jawa Timur, dengan menyumbang persentase sebesar 40 persen produk domestik regional bruto (PDRB) Jawa Timur.

“Maka saya ingin sinerginya diperkuat. Dengan kepala daerah yang semuanya muda-muda, dengan pemerintahan yang ramah dunia usaha, saya sangat yakin investasi di sini bakal berkembang pesat,” tutur Bahlil.

Ia pun optimis dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah provinsi, pemerintah kota/kabupaten bersama BKPM, maka investasi di Jawa Timur bakal semakin meroket.

“Bulan depan saya juga akan rakor di Jatim untuk memperkuat investasi di berbagai daerah,” ujarnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, pemkot akan secara intens menggenjot peningkatan bidang investasi untuk memperluas ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“Fokus pemerintah kota adalah menangani pandemi Covid-19 termasuk dampaknya dari sisi ekonomi. UMKM dan investasi skala besar terus kami dorong dan fasilitasi,” kata Eri.

Di periode 2019 investasi di Kota Surabaya berada di angka Rp 62 triliun. Kemudian di tahun 2020 jumlah investasi untuk Surabaya meningkat, bahkan mencapai Rp 64 triliun.

Total nilai investasi Rp 64 miliar itu berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp1,5 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang terdiri dari PMDN fasilitas sebesar Rp20,63 triliun dan PMDN non-fasilitas sebesar Rp41,92 triliun.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini menyebut, ekosistem investasi di Surabaya akan terus dijaga, terlebih sejumlah peningkatan kualitas pelayanan di sejumlah sektor.

“Dari aspek perizinan, kualitas SDM, hingga infrastruktur penunjang. Kami optimistis dalam fase pemulihan ekonomi sekarang, investasi bisa kembali bergeliat. Surabaya akan tetap menjadi destinasi investasi kelas dunia,” tegas Eri.

Ke depannya, Pemkot Surabaya akan secara rutin menggelar pertemuan dengan para pengusaha dan perbankan guna memantau perkembangan ekonomi.

“Saya akan pantau day by day, karena ini terkait ekonomi rakyat, terkait lapangan kerja. Bagaimana pergerakan ekonomi di lapangan, saya akan cek ke dunia usaha dan perbankan, saya koordinasikan semuanya. Contohnya, dengan perbankan saya cek penyaluran kredit, oh ternyata naiknya masih lambat, misalnya, maka intervensi kebijakan apa yang bisa kita bikin, kita rumuskan bareng,” ujarnya.

Terkait kolaborasi dengan Gresik dan Surabaya, Eri menyatakan bakal terus diperkuat. Ketiga kepala daerah tersebut sudah bertemu beberapa kali untuk mendetailkan kolaborasi. “Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik punya saling keterkaitan. Industrinya, UMKM-nya, transportasinya kita kolaborasikan agar tercipta dampak optimal ke masyarakat,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.