Persiapan Masa Pensiun, Anggota TNI Tuban Buka Usaha Produksi Arang Limbah Batok Kelapa

oleh -88 Dilihat
oleh
Pelda Sunardi menjelaskan proses produksi arang limbah batok kelapa ke awak media

TUBAN, PETISI.CO – Untuk mempersiapkan masa pensiun dan mencari penghasilan tambahan anggota TNI, Pelda Sunardi, Babinsa Desa Mentoso, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menyempatkan waktu untuk berwirausaha memproduksi arang dari limbah batok kelapa, Senin (20/5/2024).

Dibantu sang istri Ismawati, Pelda Sunardi secara otodidak membuat arang dari limbah batok kelapa. Setelah, berkali-kali gagal akhirnya dirinya berhasil membuat arang limbah batok kelapa yang bagus. Usaha pembakaran arang limbah batok kelapa ini sudah ditekuninya selama 4 tahun terakhir.

Kini dirinya tidak sendiri mengurus produksi arang limbah batok kelapa, anggota tni ini memberdayakan 4 orang warga sekitar. Selain sebagai pendapatan tambahan yang halal, usaha ini dilakoninya untuk mempersiapkan masa pensiun dari anggota tni yang sebentar lagi tiba, tepatnya bulan 12 tahun 2024 mendatang.

“Produksi arang limbah batok kelapa. Usaha sudah 4 tahun lalu. latar belakang usaha untuk mencukupi kebutuhan keluarga, kedua untuk persiapan masa pension bulan 12 ini,” terang Pelda Sunardi ke awak media.

Pelda Sunardi juga mengaku, sehari bisa memproduksi 4 hingga 5 kwintal arang limbah batok kelapa. Untuk pemasaran ia menerangkan bahwa arang miliknya banyak di lirik pengecer di area Gresik, Lamongan dan dalam Tuban sendiri.

“Dalam sekali produksi dirinya mampu menghasilkan 4 hingga 5 kwintal arang, biasanya produksi dilakukan selama dua hari. Arang limbah batok kelapa ini bisanya dijual kebeberapa pasar tradisional di wilayah Tuban, Lamongan hingga Gresik,” imbuhnya.

Untuk harga sendiri, arang limbah batok kepala dipatok di kisaran Rp 10.000 perkilogramnya. Menjalang hari raya Idul Adha pesanan arang meningkat, banyaknya umat muslim yang ingin membakar daging kurban menjadi berkah tersendiri bagi dirinya dan keluarga. (ric)

No More Posts Available.

No more pages to load.