Persoalan Permukiman di Masa Pandemi Jadi Topik Utama Peringatan World Habitat Day 2020

oleh -64 Dilihat
oleh
Peringatan World Habitat Day di Balai Kota Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Peringatan World Habitat Day tahun 2020 bertema “Pemukiman Untuk Semua: Masa Depan Perkotaan Yang Lebih Baik” menyoroti beberapa hal penting dalam bidang permukiman, terutama di tengah masa pandemi Covid-19.

Dalam masa yang tidak menentu seperti saat ini, andil pemerintah untuk mencarikan solusi bagi permasalahan permukiman dan keselamatan warga kota merupakan sebuah faktor penting.

Maimunah Mohd Sharif, selalu Direktur Eksekutif UN-Habitat mengatakan, persoalan tempat tinggal bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19 adalah hal yang sangat kritis. Lantaran di tengah situasi yang serba tidak menentu seperti saat ini, masyarakat sangat membutuhkan tempat tinggal yang memadai.

“Masyarakat butuh rumah yang layak, tidak hanya atap dan lantai saja. Rumah sangat penting saat pandemi ini, karena ketika kita terkena lockdown, maka dibutuh tempat tinggal di rumah. Kalau kita tidak ada rumah, bagaiamana kita bisa tinggal di rumah,” kata Maimunah melalui sambungan video telekonferensinyatelekonferensinya, Senin (5/10/2020).

Perihal permasalahan permukiman memang menjadi sebuah persoalan dihampir semua negara. Sehingga lanjutnya, wilayah tempat tinggal kumuh beserta tunawisma di tengah pandemi, akan menjadi jadi pembahasan pokok dalam agenda kali ini.

Oleh karena itu, topik ini akan ditarik langsung ke dalam diskusi panel, baik secara luring ataupun daring.

Diskusi itu nantinya bakal diikuti oleh 193 negara anggota PBB. Sampai saat ini sudah ada 900 peserta terdaftar dari seluruh dunia.

“Panel nanti akan terdiri dari berbagai tema. Tentu saja yang tidak lupa kami akan membahas bagaimana terkait inklusivitas, gender, anak muda, dan lainnya dalam penanganan pemukiman untuk semua,” ujarnya.

Tujuan dari diskusi tersebut untuk mencari cara bahwa setiap manusia bisa mendapatkan tempat tinggal yang memadai.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menerangkan pemukiman di wilayah perkampungan mampu menjadi sebuah kunci untuk menyudahi pandemi Covid-19 di Kota Surabaya.

Ia menilai masyarakat sangat mampu bertanggung jawab untuk membantu pemerintah menyelesaikan masalah pandemi. Terutama dengan tetap mempertahankan budaya yang telah ada.

“Kami merealisasikan ini dengan program yang namanya Kampung Tangguh. Jadi bagaimana permukiman bisa dimanfaatkan juga sebagai sarana penanganan Covid-19,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.