Pertemuan Pemkot Bersama Manajemen Persebaya Hasilkan Tujuh Poin Penting, Salah Satunya Izin Penggunaan Stadion

oleh -63 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan jajaran dinas terkait bersama manajemen Persebaya Surabaya serta perwakilan Bonek di Balai Kota Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya bersama Polrestabes Surabaya, manajemen Persebaya Surabaya dan Bonek menggelar audiensi yang menghasilkan tujuh poin penting yang tertuang di dalam resume.

Poin pertama menyatakan, Persebaya dapat menggunakan Gelora Bung Tomo untuk pertandingan dan Gelora 10 Nopember, serta tiga lapangan madya di komplek Gelora Bung Tomo untuk latihan setelah selesai perbaikan, yaitu bulan Juni 2021. Poin kedua menyebut, sewa lapangan mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya mempersilahkan kepada manajemen Persebaya untuk menggunakan stadion, baik sebagai home base dan lapangan latihan.

“Tapi tadi disepakati kan tau ada masa pemeliharan. Kalau masa pemeliharaan selesai ya sudah bisa digunakan, dengan sistem sewa yang disepakati dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Eri seusai pertemuan di Balai Kota Surabaya, Rabu (24/3/2021) sore.

Poin ketiga yang tercantum dalam resume itu menyatakan, Persebaya sebagai tim asal Surabaya dapat prioritas dalam penggunaan Stadion GBT, Gelora 10 Nopember dan tiga lapangan madya.

Pada poin ke empat resume itu tertulis, akan diadakan pertemuan rutin dua bulanan antara Wali Kota Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, Presiden Persebaya, dan Bonek.

Selanjutnya untuk poin ke lima, Persebaya memprioritaskan pemain asli Surabaya dalam rekruitmen pemain sesuai dengan skil dan kemampuan yang diharapkan Persebaya.

Eri mengungkapkan, ketika anak-anak asli Surabaya akan memiliki kebanggan tersendiri ketika di kemudian hari mereka bisa bermain untuk Persebaya.

Lebih lanjut, pihaknya akan menjalin kolabrosi dengan jajaran klub berjuluk bajul ijo itu untuk mengorbitkan pemain-pemain muda potensial Surabaya.

“Kita sama-sama mencetak anak-anak Surabaya menjadi pemain yang hebat itu tanggung jawabnya Persebaya dan Pemkot Surabaya,” jelasnya.

Di poin ke enam menyatakan, Persebaya harus bisa mencetak pemain asli dari produk Surabaya. Poin terakhir atau ketujuh, Pihak Persebaya wajib mengganti kerusakan stadion apabila terjadi kerusakan dalam jangka waktu yang tertuang dalam kontrak.

Resume berisi tujuh poin itu sendiri telah ditanda tangi oleh pihak-pihak terkait yang hadir dalam pertemuan

Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu menambahkan, kolaborasi tak hanya dilakukan bersama pihak Persebaya saja. Namun juga melibatkan supporter di dalamnya.

“Saya ingin tunjukkan bonek Surabaya ini bonek yang santun, bonek yang punya kebanggan,” terang Eri.

Sementara itu, perwakilan supporter dari Tribun Timur, Hasan Tiro mengungkapkan bahwa agenda hari ini sudah menjawab keraguan yang ada pada Bonek.

Dirinya pun merasa lega, lantaran pihak Pemkot Surabaya bersama manajemen Persebaya telah duduk satu meja, terlebih izin penggunaan stadion telah diterbitkan.

“Kalo kata orang Surabaya, “Opoo gak ketemu ae?” (kenapa tidak ketemu saja). Akhirnya Hari ini Pemkot, perwakilan manajemen dan disaksikan pak Isir (Kapolrestabes Surabaya keraguan soal home base sudah terjawab,” ujarnya.

Terkait dengan aksi turun ke jalan yang rencananya bakal diselenggarakan pada Jumat (26/3) besok, dirinya memastikan hal itu tak akan dilaksanakan.

“Aksi kita yang hari Jumat ditiadakan. Tuntutan sudah terpenuhi,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.