Dampak Banjir Bandang
BLITAR, PETISI.CO – Dampak banjir bandang yang terjadi di Dusun Barurejo Desa Krisik Kecamatan Gandosari yang mengakibatkan putusnya tiga jembatan, kini BPBD Kabupaten Blitar dibantu masyarakat bersama-sama membersihkan sisa-sisa material banjir bandang.
Namun, dalam pelaksanaan karena banyaknya material batu-batu besar dan pepohonan sisa sisa hutan yang terbakar waktu musim kemarau yang lalu yang ikut hanyut dalam banjir bandang, mengakibatkan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar kesulitan mengevakuasi.
Petugas kedaruratan BPBD Blitar, Lukman Rubai mengatakan, petugas dan warga sempat kesulitan menyingkirkan kayu dan batu berukuran besar yang ikut terbawa aliran air.
“Material kayu tersebut merupakan pohon yang mati akibat kebakaran di Gunung Kawi saat musim kemarau beberapa waktu lalu,” kata Lukman.
Lebih lanjut Lukman Rubai menjelaskan, kayu dan batu menyumbat aliran sungai, sehingga harus segera dilakukan pembersihan.
“Kendala yang kami hadapi saat melalukan pembersihan yaitu material berupa batu dan kayu yang terbawa aliran banjir ukuranya sangat besar-besar, petugas BPBD fokus menormalisasi aliran sungai agar jembatan bisa segera dibenahi karena di seberang jembatan masih ada 75 kepala keluarga, mayoritas beternak sapi,” jelas Lukman.
Lukman Rubai menambahkan, sungai perlu segera dinormalisasi agar jembatan bisa dilintasi warga kembali.
“Karena setiap hari mereka harus setor susu, sehingga dampak kerugian ekonomi warga setempat akibat bencana ini juga tidak terlalu besar,” imbuhnya.
Seperti diketahui, akibat hujan lebat di kawasan puncak Gunung Kawi, Kamis (30/01/2020) sekitar pukul 14.00 WIB, Dusun Barurejo, Desa Krisik Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar diterjang banjir bandang satu jam kemudian sekitar pukul 15.00 WIB.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar menyebutkan akibat banjir bandang yang menerjang lereng Gunung Kawi yang masuk wilayah Kabupaten Blitar ini, mengakibatkan tiga jembatan dilaporkan putus, dua lainya rusak parah, dan puluhan KK terisolasi.(min)