BATU, PETISI.CO – Sebanyak 300 orang anggota dari guru jenjang TK/RA/ABA sampai SMK se Kota Batu, mengikuti Pelatihan Menyusun Bahan Ajar Berbasis LKPD In Service Learning 1, yang dilaksanakan di Hall Hotel Selecta, Kamis (24/1/ 2019).
Ketua PGRI Kota Batu, Samun SPd menuturkan, dalam pelatihan itu PGRI Kota Batu seolah tidak ada hentinya.
Hal tersebut merupakan komitmen pengurus untuk memberikan layanan berkualitas dan bermakna untuk anggota. Hakikat PGRI sebagai organisasi profesi beranggotakan guru, tenaga kependidikan, tokoh/pemerhati pendidikan.
“Kehadiran PGRI bertujuan untuk, meningkatkan kesejahteraan dan martabat guru, profesionalisme anggota, serta bergerak pada kegiatan sosial kemasyarakatan. Peserta dan anggota perlu memahami bahwa iuran anggota untuk yang berstatus PNS sebesar 5.000 rupiah, peruntukannya 400 disetor ke PB, 800 ke PGRI Provinsi, 1.800 digunakan untuk membiayai kegiatan di Pengurus Kota, 1.000 untuk kegiatan cabang, serta 1.000 untuk kegiatan ranting,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan pelatihan menyusun bahan ajar yang diselenggarakan secara gratis ini sebagian menggunakan dana iuran dan Bansos Pemkot Batu. Mengingat lingkup Kota Batu yang relatif kecil, diharapkan teman teman menyatu dalam wadah PGRI, namun hal tersebut bukan paksaan, setiap orang berhak dan bebas berkiprah di organisasi lain.
“Kegiatan pengadaan KTA yang baru saja dilaksanakan, menyisakan beberapa pertanyaan dari anggota karena sudah pernah dilaksanakan dan tidak jadi. Hal tersebut merupakan evaluasi bagi pengurus sekarang. Mungkin yang dulu dilakukan oleh pihak yang kurang profesional dan mekanisme yang kurang sistematis. Pengadaan KTA yang sekarang dijamin jadi, apabila tidak jadi alternatifnya uang kembali atau foto ulang,” papar Samon, sembari selamat mengikuti pelatihan, semoga menghasilkan produk yang berkualitas.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Dr. Eny Rachyuningsih MSi, yang diwakili Kasi TK Bidang TPK, pada saat pembukaan pelalihan dalam sambutanya menyatakan, permohonan maaf dari Ibu Kepala Dinas, yang tidak bisa hadir karena ada urusan yang mendadak.
“Saya berharap semoga kegiatan dapat berjalan dengan lancar, dan memberi manfaat bagi peserta,” ujarnya.
Waktu yang sama, paparan materi narasunber, Drs Barokah Santoso MEd juga menyampaikan, Proses Penjernihan Nilai (curah pendapat terkait karakter dan kompetensi yang diharapkan dimiliki guru.
“Perkembangan Kurikulum di Indonesia, Kurikulum yang berlaku di Indonesia meliputi Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, K 1968, K 1973, K 1975, K 1984, K 1994 Suplemen 1999, K 1997, K 2004 (KBK), K 2006 (KTSP), dan K 2013. Masing masing kurikulum memiliki karakteristik yang sesuai, dan mengacu pada kebutuhan dan perkembangan zamannya,” jelasnya.
Dia tandaskan, kecakapan yang dibutuhkan untuk menghadapi abad 21 Literasi Dasar yaitu : a.literasi membaca, numerasi, IPA, TIK, Finansial, budaya dan bermasyarakat. b.Kompetensi: berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi. c.Karakter: ingin tahu, inisiatif, gigih, adaptif, kepemimpinan, kepekaan sosial dan budaya.
“Pengertian, ciri, fungsi, dan komponen LKPD : a.LKPD untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, serta peningkatan kompetensi pedagogik dan profesionalisme guru. b.Fungsinya untuk mengoptimalkan pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pada penilaian dan tindak lanjut. c.Komponen LKPD: tema/KD, Tujuan Pembelajaran, Kunci Jawaban, Penilaian,” tandasnya.
Dia tambahkan, Karakteristik pembelajaran jenjang TK/RA/ABA. Penugasan kelompok guru kelas/mata pelajaran. Menyusun LKPD Inspirasi per kelompok satu LKPD. Menganalisis KD/Tema/Kemampuan dalam Semester Gasal sesuai tingkat dan jenjang. Menyusun pembagian tugas individu per kelompok untuk menyusun LKPD selama OJL 1.
Diketahui, sebelum prosesi acara dimulai seluruh anggota yang hadir dalam acara Pelatihan Menyusun Bahan Ajar Berbasis LKPD In Service Learning 1, sebelumnya diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Kota Batu, dan Mars PGRI. (eka)
