Pj. Sekdaprov: Bandiklat Harus Mandiri

oleh -37 Dilihat
oleh
Penyerahan Tanda Peserta Secara Simbolis Oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia pada acara Pembukaan Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan Ke XXIV Tahun 2018

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mengembangkan dan membangun kompetensi di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) Jatim. Tujuannya untuk mencetak ASN, khususnya pejabat Eselon yang siap menghadapi dan memenangkan persaingan dan dinamika di era revolusi industri keempat atau disebut industri 4.0.

Hal itu disampaikan Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Dr. Ir. Jumadi M. MT saat Upacara Pembukaan Diklat PIM II Angkatan ke-XXIV Tahun 2018 di Gedung Bandiklat Jatim, Jl. Balongsari Tama, Tandes, Surabaya, Selasa (14/8) pagi.

Pj. Sekdaprov Jumadi mengatakan, guna menghadapi era industri 4.0 yang ditandai dengan penggunaan mesin-mesin automasi yang terintegrasi jaringan internet (internet of things) ini, diperlukan pemimpin-pemimpin yang berkualitas, kompeten, cakap dan paham teknologi.

“Ada kompetensi-kompetensi yang terus kita bangun di Bandiklat ini, sebab perkembangan dinamika telah berkembang begitu cepatnya, apalagi kita sudah masuk ke zona industri 4.0. Jadi kita harus membangun kualitas kepimpinanan ASN,” katanya.

Karena itu, lanjut Pj. Sekdaprov Jumadi, sejumlah langkah telah ditempuh Pemprov Jatim untuk mengembangkan kompetensi Bandiklat. Diantaranya, menggandeng perguruan tinggi, lembaga swasta, dan pihak lainnya. “Ini untuk memperkaya knowledge para ASN kita, khususnya yang ikut diklat di sini,” lanjutnya.

Dalam kesempatan ini, Pj. Sekdaprov Jumadi juga mengatakan, Bandiklat Jatim terus didorong agar semakin mandiri, dan benar-benar siap menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada tahun 2019. Karena itu, dirinya meminta Kepala Bandiklat Jatim untuk memiliki roadmap dalam lima tahun kedepan.

“Jadi secara bertahap subsidi APBD akan dikurangi, tahun pertama, kedua, dan ketiga tetap disubsidi dalam rangka mengembangkan infrastruktur dan sarana prasarana. Setelah itu Bandiklat harus sudah mandiri, atau istilahnya kuasi private,” ujarnya.

Pj. Sekdaprov Jumadi menambahkan, penerapan Bandiklat Jatim sebagai BLUD merupakan salah satu langkah strategis dan inovasi Pemprov Jatim di bidang fiscal engineering dalam rangka mengantisipasi dana transfer dari pemerintah pusat yang tidak menentu.

“Dalam berbagai kesempatan saat bertemu kepala daerah, menteri keuangan berpidato bahwa dana transfer saat ini memiliki policy yang fleksibel. Artinya, jika penerimaan negara cukup, ya ditransfer, jika tidak, ya mohon maaf. Sedangkan dalam 2-3 tahun terakhir, penerimaan negara tidak pernah mencapai angka 90%,” katanya.

Jadi, imbuh Pj. Sekdaprov Jumadi, penerapan Bandiklat sebagai BLUD merupakan salah satu upaya untuk menghadapinya. “Kita tidak menyerah dengan situasi dana transfer yang tidak menentu. Bandiklat harus mandiri kedepan dan tidak lagi menggantungkan dari APBD,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, DR. Adi Suyanto, M.Si mengatakan, Bandiklat Provinsi Jatim merupakan salah satu tempat diklat favorit bagi seluruh peserta di Indonesia. Ini terbukti dari komposisi peserta, dimana dalam diklat kali ini, 80% peserta dari luar Jatim, sedangkan 20%-nya dari Jatim.

“Anda beruntung bisa diklat di sini. Ketahuilah, Bandiklat Jatim termasuk lembaga diklat favorit. Terus terang yang ingin diklat di sini harus mengantri. Saya memberi apresiasi kepada Pemprov Jatim. Dalam beberapa kesempatan saya selalu mengatakan, jika ingin Bandiklat-nya maju, contohlah Bandiklat Jatim,” pujinya.

Hadir dalam kesempatan ini, Kepala Bandiklat Jatim, Dr. A. Mudjib Afan, M.Kes, Deputi Bidang Diklat SPIMNAS, pejabat strukural LAN RI dan Bandiklat Jatim, Widyaiswara, dan undangan lainnya.  (cah/adit)