Probolinggo, petisi.co – Pj Wali Kota Probolinggo, Mohammad Taufik Kurniawan melaunching sistem digitalisasi pohon (Digi-Tree). Peluncuran ini bertujuan untuk mempermudah pengendalian, edukasi serta pengembangan wisata lingkungan berbasis teknologi.
Program Digi-Tree merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Probolinggo dengan Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya Malang. Dalam sistem ini, pohon-pohon yang ada di berbagai area kota akan dilengkapi dengan teknologi digital untuk mencatat dan memantau keberadaan serta kondisi pohon secara real-time.
Sistem ini tidak hanya berfungsi untuk pengendalian kualitas lingkungan, tetapi juga berperan sebagai alat edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya konservasi pohon.
“Saya juga cari data-data kita terkait dengan paru-paru dunia, Indonesia itu sekarang posisinya berdasarkan data tahun 2023 berada di tingkat ketiga dengan luasan 1.049.412 km persegi atau sekitar 54% luas daratan,” kata Pj Wali Kota Taufik.
Pj Taufik menambahkan, tahun 2016 Indonesia masih menduduki posisi kedua di dunia. Peringkat pertama diduduki oleh Brazil dengan luasan 5.327.997 km persegi tapi yang tiba-tiba muncul posisi kedua yakni Kongo dengan luasan 1.351.493 km persegi.
Jadi memang banyak faktor, seperti faktor alam penebangan hutan, kebakaran atau kekeringan.
Ini menunjukkan tren dari tahun ke tahun bahwa betapa pentingnya menanam pohon untuk mengatasi perubahan iklim, kita bayangkan populasi jumlah penduduk semakin banyak sedangkan lahan yang tersedia tetap, inilah mengakibatkan kekurangan kebutuhan oksigen untuk itulah kita wajib hukumnya untuk menyayangi pohon kita dan wajib kita untuk menambah jumlah pohon-pohon kita.
“Kami mengapresiasi launching sistem digitalisasi pohon (Digi-Tree) ini, Kota Probolinggo merupakan kota pertama yang kesempatan kerja sama dan ini merupakan suatu kebanggaan bahwa Kota Probolinggo ditunjuk dan diberi kesempatan untuk mendapatkan hibah ini,” tuturnya. (reb)