PLTS Atap Bagian Proses Transformasi dari Penggunaan Energi Fosil ke Non Fosil

oleh -390 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah (depan) konvoi motor listrik dari Grahadi ke Masjid Al Akbar

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk 20 lokasi se-Jatim di Grand Ballroom As Shofa Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Selasa (24/10/2023).

Peresmian PLTS Atap se-Jatim ini ditandai dengan penandatanganan 20 Prasasti Penerima Bantuan PLTS Atap oleh Gubernur Khofifah. Kemudian, dilanjutkan penyerahan bantuan PLTS Atap kepada 18 Pondok Pesantren dan 2 UPT Pelabuhan Perikanan di Jatim.

Sebelumnya, Khofifah melakukan konvoi motor listrik dari Grahadi menuju Masjid Al Akbar. Konvoi motor listrik ini diikuti serentak oleh 1.588 peserta, yang terdiri dari 700 Motor Listrik start dari Grahadi dan 888 motor listrik di 12 Kabupaten-Kota di Jatim.

Kegiatan ini, juga berhasil meraih rekor MURI yang diserahkan langsung kepada Khofifah, Kepala Dinas ESDM Jatim Nurkholis dan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jatim Agus Kriswardoyo.

Khofifah mengatakan bahwa pemberian bantuan PLTS Atap maupun Gebyar Konvoi Motor Listrik ini menjadi bagian penting dari proses transformasi energi fosil ke non fosil. Apalagi, provinsi Jatim memperoleh berkah dan anugerah yang luar biasa berupa tenaga surya dari panas matahari.

“Bantuan PLTS Atap ini bagian dari kita menyicil bagaimana proses transformasi dari penggunaan energi fosil ke non fosil. Karena energi fosil ini ke depan akan bisa habis, tapi non Fosil Insya Allah, Allah anugerahkan sumber energi yang luar biasa baik tenaga surya, air, angin, maupun panas bumi,” ujarnya.

Menurutnya, berbagai sumber energi non fosil tersebut masih bisa dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sumber energi atau pembangkit listrik. Sehingga, dia berharap penggunaannya bisa lebih dimaksimalkan lagi ke depan.

“Banyak sekali anak bangsa yang sudah memiliki kemampuan, kapasitas dan kapabilitas untuk bisa mengeksplor bagaimana konversi dari energi fosil ke non fosil. Hari ini baru sebagian yakni tenaga surya dari sinar matahari yang bisa kita maksimalkan, belum tenaga angin, belum air, atau panas bumi,” paparnya.

Hingga saat ini, di Jatim telah berhasil terbangun PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 68,41 MW. Terdiri dari PLTS Atap sebesar 62,62 MW dan PLTS SHS tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik.

Terkait Gebyar motor listrik, Khofifah ingin mengajak masyarakat untuk sebanyak mungkin bisa mentransformasikan energi fosil ke non fosil. Yakni, dengan beralih menggunakan sepeda motor listrik.

“Transformasi dari bensin ke listrik akan memberikan penguatan pada daya dukung alam dan daya dukung lingkungan kita. Bahwa semua proses pembangunan di dunia ini akan mengarah ke green energy dan green economy. Bahkan kita harus bergerak ke blue economy dan blue energy,” jelasnya.

“Sekarang kita masih berlari ke green energy, harapan kita bisa terus mengajak masyarakat lebih luas lagi untuk bisa mentransformasikan dari energi fosil ke energi non fosil,” tambahnya.

Gebyar motor listrik ini juga sebagai bentuk dukungan Pemprov Jatim bersama PLN untuk mensosialisasikan penggunaan kendaraan listrik kepada masyarakat. Dimana motor listrik lebih efisien, hemat dan bebas polusi sehingga ramah lingkungan.

Selain itu, juga untuk mendorong percepatan realisasi program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai bagian dari transisi energi untuk mewujudkan Net Zero Emission 2060. Tak hanya itu, konvoi ini juga mendorong peningkatan pengembangan dan pemanfaatan EBT.

Diketahui, pemanfaatan EBT di Jatim saat ini sebesar 1.868 MW dengan capaian Bauran EBT sebesar 9.36 persen lebih dari target yang ditetapkan dalam RUED sebesar 6,50 persen.

Jumlah kendaraan listrik yang beroperasional di Jatim saat ini sebesar 5.674 unit. Terdiri dari roda dua 4.407 unit dan roda empat 1.267 unit yang telah didukung dengan penyediaan 59 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan satu Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) tersebar di Jatim.

Salah satu Penerima Bantuan PLTS Atap, yakni Pengasuh Ponpes Al Falah Malang KH. Samsul Hadi, menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Khofifah atas bantuan PLTS Atap ini, sehingga ada efisiensi bagi pondoknya. Sebelum ada bantuan PLTS ini, biaya listrik Pondoknya satu bulan kurang lebih habis Rp 2 juta.

“Dengan adanya bantuan ini ada diskon 40 persen, artinya pondok bisa menghemat listrik sebesar Rp 800 ribu. Semoga ini menjadi amal Ibu Gubernur. Yang pada akhirnya akan memberikan kemanfaatan dan kemaslahatan bagi masyarakat Jatim. Khususnya para pesantren yang mendapatkan bantuan PLTS Atap ini,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut memberikan zakat produktif untuk para pelaku UMKM kepada 200 Penerima yang diserahkan secara Simbolis kepada 50 Orang. Serta turut menyerahkan bantuan 1 unit mobil Mitsubishi Expander kepada Ponpes Al Falah Malang.  (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.