BATU, PETISI.CO – Non Gaverment Organization (NGO), Yayasan Ujung Aspal (YUA) Jawa Timur, Divisi Lingkungan Hidup yang diketuahi Eko Sugiono terkait pohon tumbuh di pinggir jalan yang ada di Kota Batu saat ini sudah mulai berkurang.
Alasannya, pohon besar yang tumbuh dengan kuat dan rindang di pinggir jalan memiliki banyak fungsi, selain indah juga sangat bermanfaat bagi manusia, bikin teduh pohon, dan dapat menyerap Co2 dan menghasilkan oksigen.
Sehingga polusi udara akan berkurang dengan adanya pepohonan dipinggir jalan, serta mengurangi suhu dan kelembaban udara, maka manusia akan merasa nyaman ketika menelusuri jalan.
Pada saat ini di Kota Batu, pohon besar dan rindang sedikit demi sedikit mulai berkurang karena ditebang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dengan alasan untuk keselamatan, apalagi hal tersebut dilakukan hanya untuk tidak menghalangi tempat bisnis atau usahanya dan dilakukan demi untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
“Padahal untuk menanam satu pohon besar dan rindang agar bisa tumbuh dengan lebatnya dan kuat dibutuhkan waktu sampai puluhan tahun, sedangkan untuk menebang hanya membutuhkan waktu hitungan jam saja,” kata Eko, sembari tersenyum, Senin (15/3/2021).
Sementara Itu, Ketua NGO YUA Jawa Timur, Alex Yudawan juga menyatakan, maka kami dari YUA Jatim bidang lingkungan hidup, akan menyampaikan surat kepada pihak pemerintah Kota Batu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batu, serta kepala desa/Kelurahan terkait program kerjasama Pelestarian Lingkungan Hidup dengan mendata pohon yang ada dipinggir jalan, menyiram, memberi pupuk, memotong bagian yang kering/mati, mengontrol kondisi suhu kelembaban, mengantisipasi hama dan penyakit.
“Hal tersebut, kami sampaikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan Hidup. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan,” pungkasnya. (iqb/eka)