Politisi Gerindra Harapkan Hasil Test Mobil PCR Bisa Cepat Keluar

oleh -90 Dilihat
oleh
AH Thony, politisi asal Gerindra yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Politisi Gerindra, AH Thony menyoroti hasil swab test yang dilakukan mobil Polymerase Chain Reaction (PCR) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hal tersebut dikarenakan, setelah beberapa kali melakukan swab massal di Kota Surabaya, tetapi hasilnya masih belum dapat diketahui secara cepat, detail, dan akurat.

“Tidak sekadar swab BNPB, tetapi adalah kami ingin mendapatkan data yang akurat tentang perkembangan temuan berapa masyarakat Kota Surabaya yang kemudian terindikasi, bahkan positif terinfeksi virus Covid-19,” kata AH Thony, Senin (1/6/2020).

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya ini juga sempat mengaku tidak setuju dengan adanya statment dari pihak Pemprov Jatim yang sempat menyebut potensi Surabaya bisa seperti Wuhan.

Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak yang bersangkutan agar tidak hanya berpendapat saja, namun harus diimbangi dengan pemberian solusi yang tepat dalam penyelesaiannya.

“Terkait statemen itu harapan kami provinsi tidak hanya sekadar ngomong, tapi harapan kami provinsi bisa ikut membantu menyelesaikan Kota Surabaya,” jelasnya.

Ia menuturkan, ada beberapa pertimbangan yang mendasari hal tersebut. Pertama, Surabaya merupakan ibu kota Provinsi Jatim. Seharusnya jika ibu kota provinsi dan kasus Covid-19 tinggi, maka tidak hanya wali kota saja yang dianggap gagal, tapi juga Gubernurnya. “Jadi Gubernurnya itu juga gagal mengatasi wilayahnya sendiri, kotanya sendiri, dimana ia tinggal,” katanya.

Selain itu, ia juga sempat menanyakan hasil dari test swab mobil PCR BNPB kepada pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) dan menyatakan masih belum menerimanya.

Tak berhenti sampai di situ saja, AH Thony juga telah menghubungi pihak Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Surabaya perihal hasil swab itu, namun hasilnya juga masih belum diperoleh.

“Artinya apa? bahwa apa yang dilakukan provinsi terhadap test itu tidak bisa dilaporkan dengan cepat dan saya melihat ini bagian penting yang harus kita soroti bahwa ada kelambanan dari Pemerintah Provinsi di dalam membantu Kota Surabaya,” tegas dia.

AH Thony menilai, bahwa ada hal menarik pula yang perlu menjadi sorotan. Yakni, ketika para petugas mobil PCR BNPB lelah, maka mereka akan berhenti beroperasi, sehingga hal ini dinilai tidak maksimal dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 di Surabaya. Meski demikian, AH Thony juga menyadari dan menghormati akan hal itu, apalagi para petugas itu juga harus menjalankan tugasnya berkeliling Jawa Timur.

“Ketika petugas itu capek, maka manajemen provinsi dalam hal ini BNPB mestinya tidak bisa begitu capek lalu tidak bisa diteruskan (swab). Ini tidak bisa dikatakan seperti kerja borongan, yang lalu capek kemudian libur dulu. Sebab, kita kejar-kejaran dengan virus yang terus bermutasi, terus berkembang, dan terus melakukan infeksi. Sementara kita mengejar dan lalu berhenti, tapi virus jalan,” paparnya.

Ia berharap data hasil test swab warga Kota Surabaya bisa keluar secara cepat, akurat, dan mendetail. Dalam upaya memastikan hal tersebut, AH Thonny juga akan melakukan koordinasi dengan pihak provinsi.

Langkah tersebut diambil untuk menghindari pikiran-pikiran perspektif yang berkembang di masyarakat bahwa Pemprov Jatim memang sengaja membuat Surabaya menjadi seperti Wuhan jangan sampai itu seolah-olah memang didesain.

“Jangan sampai ada kesan bahwa provinsi dalam hal ini BNPB menghambat data hasil identifikasi swab yang ada di Surabaya, ini menyandera. Kalau memang itu dilakukan, jangan sampai itu. Tapi harapan kami tidak ada itu,” kata dia

“Tetapi ketika memang itu ada masalah, maka harus diselesaikan dengan lebih bertanggungjawab. Makanya saya akan coba besok koordinasi dengan provinsi, kami akan audiensi dengan beliau-beliau yang ada di sana untuk mendapatkan penjelasan itu,” lanjutnya.

Meski begitu, AH Thony juga mendorong masyarakat khususnya warga Kota Surabaya untuk bersama-bersama membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini. Ia pun berkaca pada perjuangan para pahlawan terdahulu yang bersama-sama mempertahankan perlawanan melawan para penjajah.

“Apalagi saat ini momennya adalah pas ulang tahun Surabaya, saya minta untuk spirit perlawanan ini dibangkitkan dari kota ini dan masyarakat bisa bersama-sama membantu Pemkot surabaya. Jangan biarkan Bu Risma sendiri,” tandasnya. (nan)



No More Posts Available.

No more pages to load.