BONDOWOSO, PETISI.CO – Untuk mencegah terjadinya kelangkaan BBM bersubsidi, Polres Bondowoso gencar melakukan operasi di sejumlah SPBU dan berhasil mengamankan sebanyak 10 unit kendaraan roda empat yang diduga untuk mengangkut BBM secara ilegal, Selasa (19/11/2019) malam.
Kasatreskrim polres Bondowoso, AKP Jamal mengatakan, kelangkaan BBM bersubsidi jenis solar dan premium sudah dirasakan masyarakat Kabupaten Bondowoso.Kelangkaan ini sudah mulai dirasakan sejak beberapa bulan terakhir.
Adanya kelangkaan tersebut, membuat masyarakat mengeluh dan terpaksa harus menggunakan BBM tanpa subsidi seperti Pertalite, Pertamax bahkan Dexlite untuk kebutuhan kendaraan mereka agar tetap bisa berjalan.
“Operasi BBM ini sekaligus untuk merespon keluhan masyarakat terkait adanya kelangkaan BBM bersubsidi di sejumlah SPBU,” jelas Jamal.
Menurutnya, kendaraan roda empat yang berhasil diamankan di SPBU di Jl. Mastrip, Kelurahan Nangkaan, Kecamatan Bondowoso.
“Sepuluh kendaraan tersebut, berjenis mobil pick up dan kendaraan penumpang yang dimodifikasi agar bisa mengangkut BBM lebih banyak,” ujarnya, Rabu (20/11/2019) di Mako Polres Bondowoso.
Selain mengamankan kendaraan, polres juga mengamankan BBM jenis premium serta pemilik mobil.
“Totalnya, ada 1.000 liter premium yang diamankan. Nanti kita akan total kembali, karena sebagian sudah masuk ke kendaraan yang di modifikasi,” jelasnya.
Pelanggaran, kata Jamal, yang dilakukan oleh sepuluh pemilik mobil itu, yakni tentang pengangkutan dan izin usaha niaganya.
“Para pelaku hingga saat ini masih dalam proses pemeriksaan secara intensif untuk pengembangan, termasuk dalam penelusuran terkait BBM bersubsidi ini hendak disalurkan kemana,” katanya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa modus yang mereka lakukan untuk membeli BBM bersubsidi dengan menggunakan kendaraan pribadi yang sudah dimodifikasi dengan memasang tangki buatan sendiri yang terbuat dari bahan plat eser. Dengan alat itu kapasitas BBM menjadi lebih banyak sekitar 200 liter.
“Dengan adanya mobil yang dimodifikasi, pelaku dapat membelinya secara bolak-balik di sejumlah SPBU yang berbeda agar tujuan aksinya tak diketahui,” pungkasnya. (tif)