JEMBER, PETISI.CO – Maraknya pemberitaan peristiwa percobaan penculikan balita atau anak yang sempat viral di Media sosial (Medsos) lokasi Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendapat reaksi dari Kepolisian Resort (Polres) Jember.
Polisi menegaskan, peristiwa yang terjadi di tiga lokasi yaitu Kecamatan Patrang, Kecamatan Bangsal Sari dan Kecamatan Semboro tersebut adalah tidak benar.
Seperti informasi penculikan anak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jember Lor 1 Kecamatan Patrang yang terjadi pada Selasa (18/2/2010).
Setelah pihak Kepolisian Resort Jember melakukan penyelidikan, ternyata pelaku yang diduga sebagai penculik adalah salah satu wali murid dari sekolah tersebut.
Kepada awak media, Kasat Kasat Reskrim Polres Jember AKP Jumbo Yadwavina Jumbo Qontas menjelaskan, memang kemarin viral percobaan penculikan anak di SDN Jember Lor 1.
“Setelah mengambil keterangan dari beberapa saksi di lokasi dan melihat CCTV, Polres Jember, mengundang beberapa korban dan dilakukan verifikasi, dan mengarah ke satu orang yang diduga melakukan penculikan,” ungkapnya.
Setelah diketahui, orang tersebut adalah salah satu kakek (wali murid) salah seorang siswa yang bernama Hariyanto.
“Beliau ini salah satu wali murid dari murid SDN Jember Lor 1 kelas IV yakni kakak kelas dari korban. Setelah diklarifikasi di Polres, dan pekerja sosial dan keluarga korban, ternyata bukan penculikan, tetapi kesalahpahaman,” jelasnya.
Lebih jauh Jumbo menyatakan, memang Hariyanto dekat dengan para siswa teman cucunya. Seperti biasanya, saat itu Hariyanto menyapa para siswa saat ketemu. Namun hanya, ada salah satu siswa tidak kenal dengan Hariyanto dan mengatakan mengatakan ada penculikan.
“Didampingi orang tuanya dan Petugas sosial, tadi juga dibenarkan oleh ketiga korbannya yang masih anak-anak. Kita juga meminta klarifikasi, bahwa saat itu tidak dilakukan penyekapan, tetapi hanya disapa dan ditepuk pundaknya tiga anak ini oleh Hariyanto,” terangnya.
Kemarin memang anak-anak tidak apa-apa, namun untuk saat ini anak-anak mungkin trauma healing. Mungkin juga karena kemarin informasi ini viral dan banyak pertanyaan, mungkin ada tekanan dari anak-anak itu dan orang tuanya.
Jumbo juga menyebut ada informasi penculikan di Semboro. Setelah dilakukan olah TKP, ternyata lokasi tersebut tidak wajar, karena di medsos dijelaskan, korban di culik dari rumahnya dengan menggunakan mobil.
“Setelah kita datangi lokasi, kendaraan mobil saja tidak bisa masuk. Jadi saya menganggap itu hoax atau berita bohong,” ujarnya.
Di Bangsalsari, ada warga dari Brebes Jawa Tengah yang dianggap kurang sehat kejiwaannya, setelah dicek di tempat tinggalnya oleh Kapolres Alfian yang saat itu masih menjabat, ternyata memang hilang 10 tahun lalu dan terkena gangguan kejiwaan.
“Setelah berkoordinasi dengan salah satu polsek tempat tinggalnya, nanti akan dilakukan penjemputan di Bangsalsari,” imbuhnya.
Berdasarkan peristiwa tersebut, Polres Jember menghimbau kepada masyarakat, ” jika ada berita tidak jelas jangan langsung main share di media sosial. Bisa di cek dulu kebenarannya kepada Polsek maupun ke Polres Jember,” pungkasnya.(eva)