Polres Ponorogo Bentuk Pendekar Lantas

oleh -42 Dilihat
oleh
Kapolres Ponorogo, AKBP Surya Sudarmadi sematkan tanda peserta latihan Pendekar Lantas secara simbolis

PONOROGO, PETISI. CO – Dengan banyaknya kesan dari masyarakat pada umumnya konvoi atau arak-arakan sepeda montor saat ada event – event di perguruanya terkesan ugal-ugalan. Pasalnya saat konvoi banyak yang gunakan motor bersuara brong, tanpa helm, banyak timbulkan kemacetan di ruas-ruas jalan selain timbulkan rasa cemas takut bagi pengguna lainnya.

Itulah nuansa yang timbul saat konvoi meskipun aman dan kondusif namun karena terlihat dan terkesan ugal-ugalan maka membuat masyarakat kurang nyaman. Dari nuansa tersebut polisi bentuk dan deklarasikan Pendekar Lantas pada, Rabu (13/12/2017) di halaman Mapolres Ponorogo.

Peserta Pendekar Lantas yang berasal dari berbagai perguruan pencak silat Ponorogo yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pendekar dan Seni Beladiri (FKPSB) Ponorogo.

“Pendekar Lalu Lintas ini dibentuk untuk menciptakan rasa aman di jalan, menjaga ketertiban berlalu lintas serta untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas. Dan kenapa kita bentuk dari perguruan pencak silat karena pada saat ada event di organisasi atau perguruannya banyak kesan yang tidak nyaman bagi pengguna jalan lainnya. Jadi pendekar harus menjaga dan menunjukkan sikap tertib berlalu lintas,“ tegas Kapolres Ponorogo AKBP Surya Sudarmadi.

Masih menurut Surya selain meningkatkan keselamatan dalam berlalu lintas Pendekar Lantas akan dibekali ilmu penanganan pada saat ada laka lantas selain dibekali ilmu berlalu lintas yang benar.

“Pendekar Lantas ini akan dididik selama dua hari di Satlantas Ponorogo akan kita beri bekal berlalulintas yang benar dan akan memberikan contoh dari hal-hal yang tidak benar dalam lalu lintas dan hal-hal yang masuk pelanggaran berkendara seperti knalpot brong, tidak memakai helm, tidak ada spion serta kelengkapan lainnya,” imbuhnya.                         ”

Dalam dua hari ke depan Pendekar Lantas akan dididik terkait dasar – dasar kelalulintasan baik berupa pedoman tertib berlalu lintas, saffety riding. “Tak ketinggalan latihan dua belas gerakan pengatur lalin dan masih banyak lagi. Hal ini agar tercipta kerukunan antar perguruan serta menimbulkan rasa persaudaraan yang kuat terhadap sesama perguruan dan antar perguruan tentunya,” pungkas Kapolres Ponorogo diakhir memimpin upacara deklarasi Pendekar Lantas. (mal)