PON 2020 di Papua Terancam Amburadul

oleh -40 Dilihat
oleh
Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung

SURABAYA, PETISI.CO – Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua, terancam amburadul. Sebagai tuan rumah, Papua dinilai belum maksimal dalam melakukan persiapan. Masih banyak venue yang belum dibangun, karena keterbatasan anggaran.

Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno

“Di PON Papua, paling mendebarkan. Akomodasi di sana sulit, venuenya juga belum dibangun,” kata Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung pada pembukaan Rapat Anggota KONI Jatim di Novotel Samator Hotel, Surabaya, Rabu (20/3/2019).

Persiapan amburadul PON Papua tersebut, juga diakui Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno. Di hadapan pengurus KONI Jatim dan Kabupaten/ Kota, Suwarno menyebut kondisi persiapan PON Papua masih jauh dari harapan.

“Kondisinya sangat memprihatinkan. Berkali-kali saya geleng leher kepala. Dua tahun saya minta menyiapkan panpel, venue dan atlet, tapi tidak jalan sampai sekarang,” katanya.

Salah satu penyebab amburadulnya persiapan, menurutnya, adalah gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua tahun 2018. Pemda Papua fokus pilkada, sehingga tidak mempersiapkan penyelenggaraan PON dengan baik.

“Hasil terakhir, Pemda Papua meminta bantuan anggaran kepada pemerintah untuk membangun beberapa venue. Ini satu-satunya PON yang dapat dukungan dana pemerintah,” ungkapnya.

Selain venue, masalah lain yang dikhawatirkan mengganggu persiapan daerah lain, yakni jumlah cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Semula jumlah cabornya ada 52, terdiri dari 38 cabor yang memperebutkan medali dan 14 cabor eksibisi. Di Jabar, jumlah cabor eksibisi sebanyak 12.

Perkembangan terakhir jumlah cabor yang dilagakan di PON Papua sebanyak 47. Ada 5 cabor yang semula tak disetujui, yaitu panjat tebing, bowling, handball, krofball dan arung jeram. Namun, akhirnya hanya dua cabor yang disetujui, yaitu handball dan panjat tebing.

“Tiga cabor yang dicoret, bowling, krofball dan arung jeram. Jadi, PON Papua tahun depan melombakan 47 cabor,” jelas mantan Pangdam V Brawijaya ini. (bm)