Presidium MW Kahmi Jatim: Koordinator Presedium Kahmi Sebaiknya Bergiliran

oleh -96 Dilihat
oleh

SURABAYA, PETISI.CO – Presedium Majelis Wilayah Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW Kahmi) Jawa Timur, Bawon Adi Yitoni mengusulkan agar dalam forum Musyawarah Nasional (Munas) Kahmi ke-10 yang berlangsung di Medan, 17-19 November 2017 itu supaya posisi Koordinator Presedium Majelis Nasional (MN) Kahmi tidak dipermanenkan bagi yang memperoleh suara terbanyak. Namun dipergilirkan secara bergantian dengan durasi waktu yang sama selama masa periode 2017-2022.

Secara khusus Bawon menyatakan puji syukur atas telah dibukanya Munas Kahmi ke-10 Medan oleh Presiden Joko Widodo.

“Alhamdulillah dan kita semua keluarga besar HMI dan Kahmi patut bersyukur dengan kehadiran Pak Jokowi yang juga berkenan membuka Munas Kahmi kali ini, ” kata Bawon pada Jumat (17/11/2017) di Surabaya.

Lebih jauh Bawon yang tidak bisa ikut forum Munas Kahmi tersebut kembali menegaskan atas usulan idenya bahwa seharusnya posisi koordinator Presedium MN Kahmi bisa dijabat secara bergiliran oleh 9 anggota presedium yang terpilih.

“Idealnya Koordinator Presidium Kahmi tidak permanen pada satu orang, namun bisa dijabat secara bergiliran bagi 9 anggota presidium MN Kahmi terpilih. Ini sekaligus untuk memperkuat watak asli HMI yang dilanjutkan oleh Kahmi yaitu kepemimpinan collective collegial yang kita tahu sudah mendarah daging,” terang Bawon.

Selain itu, lanjut Bawon, dengan digilir tersebut dengan durasi waktu yang sama dan terbagi selama 5 tahun akan memberikan tanggung jawab yang sama bagi semua anggota presedium terpilih.

“Ini sekaligus untuk menghindari institusi Kahmi dari personifikasi atas satu orang presidium yang menjabat koordinator, karena sangat rentan untuk disalah gunakan, apalagi pada tahun-tahun mendatang khususnya 2018-2019 adalah tahun politik. Padahal sesuai seruan moral Guru Besar Alumni HMI khan sudah jelas bahwa Kahmi adalah paguyuban dengan tetap berpegang teguh pada esensi perwujudan tujuan HMI yang dikenal sebagai INSAN CITA yang watak utamanya adalah akademis, pencipta dan pengabdi,” tegas Bawon yang kini menjabat Kepala Biro Kesejahteraan Sosian Pemprov Jatim.

Secara khusus usulan pergiliran posisi koordinator presedium MN Kahmi ini, kata Bawon, untuk mengerem ambisi-ambisi pribadi yang akan menggunakan institusi Kahmi sebagai kendaraan kepentingan tertentu bila jabatan itu bersifat permanen.

“Kalau usulan koordinator presedium MN Kahmi secara bergilir ini diterima maka akan berdampak besar ke Majelis Wilayah (MW) dan Majelis Daerah (MD) yang juga menerapkan  berfatsun yang sama. Saya yakin ini juga akan berdampak positif ke MW dan MD karena keguyuban dan semangat collective collegial akan semakin terawat ditengah ancaman budaya yang semakin hedonis dan pragmatis,” ujarnya.

Lebih dalam Bawon menyatakan bahwa pihaknya tetap berharap agar Munas Kahmi Medan dapat menghasilkan keputusan strategis termasuk rekomendasi-rekomendasi yang memiliki bobot tinggi bagi sumbangsih pemikiran terhadap upaya mengatasi problem bangsa.

“Seruan moral kalangan Guru Besar Alumni HMI seyogyanya jadi rujukan dalam proses pengambilan keputusan. Besar harapannya forum Munas Kahmi bisa terhindar dari praktek pragmatisme khususnya money politic yang kini ramai diperbincankan. Dan Selamat Ber Munas Kahmi bagi peserta dan semua keluarga Kahmi yang terlibat,” pungkasnya. (kip)