SURABAYA, PETISI.CO – Antusias masyarakat Surabaya untuk mengikuti vaksinasi terlihat tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya warga yang mendatangi Gerai Vaksinasi Presisi Polri di Mapolrestabes Surabaya, dalam rangka mensukseskan program vaksinasi pemerintah guna percepatan penanggulangan covid-19.
Dengan meningkatnya volume pendaftar untuk menerima vaksin jenis Sinovac di Polrestabes Surabaya, sejumlah personil terus mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar tidak tidak terjadi claster baru.
Dari keterangan Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo, S.I.K., M.H., didampingi Kabag Sumda, AKBP Sri Andriyani, S.Pd selaku panitia pelaksana mengatakan, untuk di Kota Surabaya sendiri grai Vaksinasi Presisi Polri ada tiga lokasi, yaitu di Polrestabes Surabaya, Satpas Colombo dan di Taman Bungkul.
“Gerai Vaksinasi Polri ini tidak mengganggu vaksinasi yang ada di Puskesmas-puskesmas, ini intinya akselerasi atau percepatan untuk mencapai target 1 juta dosis vaksin perhari,” ungkap Hartoyo, saat meninjau pelaksanaan proses vaksinasi di Gedung Bhara Daksa Polrestabes Surabaya, Rabu (30/06/2021).
Hartoyo menjelaskan, untuk di Kota Surabaya sendiri ditargetkan dalam sehari mencapai 10–20 ribu dosis vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.
Selanjutnya, di Polrestabes Surabaya sendiri total vaksin yang disediakan ada sekitar lebih dari 10 ribu dosis vaksin dan yang sudah berjalan sekitar 6-7 ribu dosis vaksin, sedangkan sisanya tinggal 4500 dosis yang ada.
“Ini rencananya akan dilaksanakan hingga hari Sabtu, jika pada hari itu stok dosisnya habis, kita akan minta lagi ke Polda Jatim. Kemudian kita lanjutkan lagi pada hari Seninnya di dua lokasi ini (Mapolrestabes Surabaya dan Satpas Colombo),” ujarnya.
Kemudian masyarakat yang akan menerima vaksin, harus melengkapi persyaratan yang ditentukan diantaranya diatas umur 18 tahun dan mengisi formolir yang disediakan serta melampiri foto copy KTP.
“Jadi sesuai dengan program vaksin 18+, ternyata antusiasnya tinggi sekali. Tapi kita benar-benar memberlakukan pengetatan prokes supaya vaksinasi dapat terlaksana dengan lancar,” pungkas Hartoyo. (dwd)