SURABAYA, PETISI.CO – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengajak seluruh kadernya untuk tidak ikut-ikutan membuat berita Hoax. Jika ada pihak menyebarkan hoax, harus dihadapi dengan kepala dingin.
“Tingkatkan kualitas, turun ke basis-basis sambil katakan benar. Jangan ikut-ikutan menyebar hoax,” kata Ketua Umum DPP PSI, Grace Natalie pada acara pidato politik akhir tahun di Gedung JX Internasional, Selasa (11/12/2018).
Ajakan Grace memang ada benarnya. Sebab, Grace pernah mengalami pengalaman buruk ketika memimpin PSI. Salah satunya adalah diisukan ada hubungan gelap dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Padahal semua berita itu tidak benar. Sampai sejauh itu untuk menjatuhkan nama baik ketua partai. Sampai ada yang bilang partai politik ditangani oleh pelacur habis sudah,” tuturnya.
Apa yang dialaminya, diakui Grace, sangat berat. Namun, jauh lebih berat dari kaum perempuan yang mengalami kekerasan. Kekerasan itu nyata dan begitu dekat di sekitar kita.
“Kita ingin laki-laki dan perempuan diberlakukan setara. Ada kaitan dan tidak sama-sama mendapatkan keadilan. PSI akan memperjuangkan untuk membebaskan segala bentuk diskriminasi dan penyiksaan perempuan,” ujarnya.
Karena itu, PSI menyerukan perlawanan pada kekerasan terhadap perempuan. “Perempuan seringkali menjadi korban pertama para “enterpreneur kebencian” yang memproduksi hasutan dan menyebarkan syak wasangka,” ucapnya.
Komnas Perempuan mencatat, setiap hari ada 35 perempuan yang mengalami kekerasan seksual. Setiap 2 jam, ada 3 perempuan yang diperkosa. Satu dari tiga perempuan Indonesia, pernah mengalami kekerasan. Dipukuli, diperkosa, atau disiksa oleh pasangan mereka.
“Kita tidak sedang menuntut agar perempuan diperlakukan lebih dari laki-laki. Kita tidak ingin laki-laki lebih rendah dari perempuan. Tidak. Kita hanya ingin semua manusia diperlakukan sama,“ tambahnya lagi.
PSI juga akan memperjuangkan agar Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual segera disahkan agar menjadi sebuah payung hukum untuk melindungi dan memberikan bantuan ketika perempuan menjadi korban kekerasan. (bm)
