Mempersiapkan Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi
BONDOWOSO, PETISI.CO – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, tengah menyiapkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), guna mempersiapkan pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi yang diprediksi dengan exit tol di Kecamatan Prajekan.
Di samping itu, Dinas PUPR tengah mengkaji penerapan KLHS di tiga kawasan perkotaan, yakni Kecamatan Tapen, Klabang, dan Prajekan. Tiga wilayah itu menjadi landasan utama pembangunan jalan tol yang sebentar lagi akan dibangun oleh pemerintah.
Kepaka Bidang (Kabid) Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas PUPR Pemkab Bondowoso, Syahrial Farry, mengemukakan, bahwa pihaknya melakukan kajian pada kawasan perkotaan. Namun, dipilih tiga titik kawasan untuk menyikapi perkembangan yang cukup pesat mengingat adanya jalur nasional jalan tol.
“Paling dominan dipengaruhi oleh perkembangan karena dimungkinkan exit tol berada di daerah utara yaitu Prajekan,” ujarnya, Jumat (22/11/2019) di aula Dinas PUPR Bondowoso.
KHLS, kata dia, merupakan rangkaian analisis yang sitematis untuk memastikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan wilayah. Selain itu, memastikan rencana tata ruang yang ramah lingkungan dan menjamin keseimbangan lingkungan hidup sesuai dengan daya dukung dan daya tampung ruang.
“Dinas PUPR mulai menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk merinci tentang tata ruang wilayah kawasan perkotaan yang ada di kecamatan kawasan utara Kabupaten Bondowoso itu. Pada dasarnya semua kegiatan termasuk penyusunan RDTR, pada tahun ini kita terapkan pada Kecamatan Prajekan, Tapen, dan Klabang. Itu masih memerlukan kajian,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Seksi (Kasi) Tata Ruang Dinas PUPR Pemkab Bondowoso, Umar Mahfud, menjelaskan, dari tiga kawasan perkotaan, tidak semua desa yang ada di tiga Kecamatan itu masuk dalam lokasi KLHS.
Menurutnya, desa yang masuk kawasan perkotaan dari tiga kecamatan tersebut, Desa Prajekan Lor dan Prajekan Kidul untuk Kecamatan Prajekan. Untuk Kecamatan Klabang, Desa Besuk, Klampokan, Sumbersuko, Klabang, dan Blimbing. Kemudian, untuk Kecamatan Tapen, Desa Tapen, Cindogo, Gunung Anyar, Jurang Sapi, dan Kalitapen.
“Tidak semua desa di tiga kecamatan itu masuk dalam KLHS, karena yang kita pilih hanya yang masuk kawasan perkotaan saja,” jelasnya.
Untuk diketahui, dalam waktu singkat PUPR akan melakukan kunjungan lapangan bersama tim untuk segera dapat mempersiapkan Kajian KLHS kawasan perkotaan itu. (tif)