Puskesmas Sidoarjo Kota Sosialisasi Cegah Stunting di SMPN 5 Sidoarjo

oleh -195 Dilihat
oleh
Puskesmas Sidoarjo Kota menggelar sosialisasi masalah gizi lintas sektor berbasis sekolah.

SIDOARJO, PETISI.CO – Untuk menurunkan angka stunting di Indonesia, Puskesmas Sidoarjo Kota menggelar sosialisasi masalah gizi lintas sektor berbasis sekolah. Program gizi untuk prestasi dan fix, cegah stunting ini diikuti para siswa-siswi SMP Negeri 5 Sidoarjo di halaman sekolah, Sabtu(22/02/20) pagi.

Sosialisasi pencegahan stunting ini, melibatkan tenaga medis dari Puskesmas Sidoarjo Kota, pengawas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo serta para guru pengajar. Dr Suga Marthawati selaku Dokter Umum menyebutkan balita stunting karena kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

Sosialisasi diikuti siswa-siswi SMP Negeri 5 Sidoarjo di halaman sekolah.

“Sehingga, lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterbatasan dalam berpikir sebagai akibat dari kekurangan gizi kronis,” tuturnya.

Sementara itu Dr. Hinu Tri Sulistijo Rini Ririn selaku Kepala Puskesmas Sidoarjo Kota mengatakan,

Pendekatan ini merupakan upaya akselerasi pengendalian stunting melalui pendekatan mitigasi dan prevensi. Yang dimaksud mitigasi adalah upaya untuk memperbaiki masalah gizi yang terjadi agar tidak bertambah buruk dan memberi dampak merugikan secara berkelanjutan, dan prevensi adalah upaya promotif untuk mencegah terjadinya masalah gizi sedini mungkin.

“Langkah antisipasi agar balita tidak mengalami stunting yakni memperbanyak makan makanan bergizi, kecukupan gizi bagi remaja perempuan agar ketika mengandung. sehingga saat dewasa tidak kekurangan gizi,” terang Dr. Hinu Tri Sulistijo Rini Ririn.

Dengan adanya kegiatan seperti ini bahwa sekolah juga menjadi arena yang efektif untuk mengembangkan model pembentukan karakter bagi siswa, yang berorientasi pada pemenuhan gizi yang optimal dan seimbang. Di sisi lain, gizi yang berperan pada fungsi kognitif siswa, juga berperan dalam meningkatkan angka partisipasi siswa di sekolah, dan pada akhirnya meningkatkan prestasi akademik siswa hingga menghasilkan sumberdaya manusia Indonesia yang unggul.

“Perbaikan gizi melalui program sekolah telah terbukti juga membawa dampak perubahan di tingkat komunitas karena siswa juga berperan menjadi agen perubahan menjadi agen perubahan di rumah dan di masyarakat lingkungan sekitanya,” ujar Siti Latifah kepala Sekolah SMPN 5 Sidoarjo. (try)

No More Posts Available.

No more pages to load.