SURABAYA, PETISI.CO – Tim kareta Jatim tidak terlalu muluk menentukan target pada PON XX 2020 di Papua. Meraih dua medali emas dinilai merupakan prestasi luar biasa.
“Target dua emas itu tidak tidak muluk-muluk. Harapannya, agar para karateka Jatim akan fight saat bertanding,” kata pelatih kepala Karate Jatim, Suyanto Kasdi di Surabaya, Selasa (21/9/2021).
Pihaknya berharap pada PON Papua nanti, para karateka Jatim bisa berbicara banyak dan mendapatkan medali emas sebanyak-banyaknya. Mengingat kekuatan karate di tanah air sekarang yang sudah merata.
“Kami menganggap semua lawan berat, karena para karateka provinsi lain sudah terseleksi di Pra PON, yang notebene semua pemain terbaik,” tuturnya.
Ketua dewan pembina pengpeov Forki Jatim, Paulus Totok Lusida memberikan iming-iming bonus bagi para kareta Jatim yang meraih medali. Namun, bonus tersebut jangan dibandingkan dengan bonus dari KONI Jatim.
“Nanti pada saatnya akan diumumkan. Ini bentuk apresiasi kepada para pahlawan olahraga Jatim membawa nama harum nama Jatim di forum nasional,” ucapnya.
Ketua harian pengprov Forki Jatim, Johanes Koento berpesan agar para karateka Jatim selalu menjaga stamina. Pantang untuk menyerah dan jangan ragu ragu dalam bertanding.
“Semua atlit sudah melalui persiapan yang panjang dan pengorbanan yang luar biasa selama TC. Untuk itu jangan disia-siakan tanpa membawa pulang prestasi yang bisa dibanggakan,” harapnya.
Adapun atlet karate PON Jatim terdiri dari Sisilia A Ora (kata perorangan putri), Rafi Haidar R, Septian Adly P, Jibril Briliant S (kata beregu putra), Thalya Rosa S, Nurina Dyatika, Jazillah Nur A (kata beregu putri).
Kemudian, Maslikhah Surani (kumite -50 kg), Resty Ardiani (kumite -55 kg), Nurmala Erlyawati (kumite -61 kg), Monika Reswara (kumite -68 kg), Gaby Dara Ayy (kumite +68 kg), Bagus Yudha (kumite -67 kg), Ignatius Joshua (kumite -75 kg) dan Dimas M.Rifki (kumite + 84 kg).
Tim karate PON Jatim ditangani pelatih kepala Suyanto Kasdi, pelatih Umar Syarief, Johan Kandao, Hasan Basri dan Bisma Yulian. (bm)
