PADANG, PETISI.CO – Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19), Gubernur Sumatera Barat dilaksanakan di Istana Gubernuran Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (16/03/2020).
Rapat dipimpin Prof DR Irwan Prayitno Gubernur Sumatera barat dan dihadiri Wagub Sumbar, Sekda Sumbar Bupati Walikota se Sumbar, Dirut RS M Jamil, Dirut RS Ahmad Mochtar, Stakehokder terkait.
Irwan Prayitno menyampaikan, hingga Senin (16/03/2020), laporan dari RSUP M. Djamil, Padang dan RSUD Achmad Muchtar, Bukittinggi belum ada yang positif virus corona.
“Tadi memang disampaikan oleh pihak RSUP M. Djamil, bahwa memang ada 10 orang yang masuk untuk diisolasi. 7 pasien Mers dan 3 baru suspect corona, termasuk yang di RSUD Achmad Mochtar, setelah di cek hanya demam biasa,” ujarnya.
Untuk libur sekolah, Informasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui surat yang diedarkan, disampaikan untuk dibagi beberapa tingkatan, yakni ringan, sedang dan tinggi di satuan pendidikan.
Tingkatan ringan maksudnya belum ada ada yang terjangkit, maka hal dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan dan tetap menjaga kebersihan lingkungan. Untuk tingkat sedang berarti sudah ada yang terduga terkena dan yang harus dilakukan adalah diperiksa atau di cek.
Sedangkan tingkat tinggi merupakan yang sudah terjangkit, disini hal yang dilakukan adalah meliburkan satu kelas selama 14 hari, dan selama 14 tersebut dilakukan pemeriksaan kepada teman-teman sekolah, sehingga dapat terpantau.
Dengan arti lain tidak secara umum sekolah atau kota yang diliburkan, karena perlu suatu kebijakan yang proposional.
Karena masih belum ada yang positif terkena hingga saat ini, maka Gubernur, Bupati dan Walikota sepakat sekolah masih belum diliburkan, karena berkaitan dengan pelaksanaan ujian nasional SMK, SMA dan SMP.
Namun bila ada, maka melalui protap yang disampaikan Menteri tadi, satuan pendidikannya mungkin diliburkan, belum tentu juga semua sekolah diliburkan, perlu dilakukan SOP nya.
Untuk penjagaan diberbagai tempat, seperti di BIM sendiri pada kedatangan domestik sudah disediakan thermogun untuk memeriksa orang yang datang dari luar sumbar.
Sedangkan yang datang dari luar negeri pengawasan nya lebih ketat dibadingkan dengan negara lain. Untuk pelabuhan- pelabuhan sudah dilakukan SOP melalui KKP di teluk bayur, pelabuhan Muaro, Bunguih, dan juga Mentawai. (gus*)