Rame-rame Bantah Tudingan Desa Stunting

oleh -179 Dilihat
oleh

BONDOWOSO, PETISI.CO – Desa Cindogo Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso yang masuk dalam data nasional sebagai desa stunting sempat dibantah oleh M. Faruk, selaku Kepala Desa Tapen dan Abd. Gafur Bakri selaku pendamping tingkat Kecamatan Tapen, mengingat salah satu indikator penghargaan dari Kemendes sekitar tahun 2016 lalu adalah di bidang kesehatan, namun dengan status sebagai desa stunting ini, jelas sangat merugikan sekali.

Untuk menepis hal itu, Pemerintahan Desa bekerjasama dengabn KKN Mahasiswa Universitas Jember mengadakan festival Desa Cindogo bebas stunting selama tiga hari, sebagai langkah untuk bedah kasus dengan melakukan penimbangan balita usia 0 sampai dengan 3 tahun bertempat di balai Desa Cindogo.

Dari hasil yang dilakukan, ternyata tidak ada satu anak pun terdeteksi, serta tercatat stunting.

Abd.Gafur Bakri pada waktu itu sempat menyampaikan, bahwa data nasional Desa Cindogo tercatat sebagai desa Stunting ini diduga datanya bersumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten, karena pihak pemerintahan desa tidak pernah mengirimkan laporan terkait hal ini, baik kepada Puskesmas Tapen, apalagi ke Dinas Kesehatan Bondowoso.

“Lantas dari mana data stunting ini dan buktinya hasil pengecekan tidak satu pun ada bayi atau balita stunting,“ ujarnya.

Kapala Dinkes Bondowoso dalam keterangannya mengatakan,  apa yang disampaikan pendamping untuk Kecamatan Tapen maupun Kepala Desa Cindogo  itu tidaklah benar jika data nasional terkait status stunting bersumber dari Dinas Kesehatan Bondowoso. “Menurut saya mungkin saja data tersebut didapat dari hasil yang dilakukan oleh sebuah lembaga survey atau lainnya,“ terang H. Imron.

Lanjut Imron, pengertian untuk stunting sebenarnya ukuran tubuh tidak sesuai dengan usia sebenaranya. Suatu misal ada anak yang berusia 3 tahun memiliki tinggi badan hanya 70 Cm atau bisa di bawahnya, karena anak yang berusia seperti itu, tingginya seharusnya lebih dari 70 Cm. “Jadi mereka harus memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan stunting,“ ujarnya.

Terkait hal ini, pihak Puskesmas masing masing kecamatan dan instansi atau lembaga yang berkompeten dalam kasus ini sudah melakukan sosialisasi atau pemaparan kepada masyarakat untuk memahami bagaimana stunting itu, agar tidak lagi salah kaprah, hingga akan menimbulkan anggapan negatif di masyarakat.(cip)

No More Posts Available.

No more pages to load.