Rasia Orang Gila di Pasuruan, Petugas Gabungan Amankan 8 Orang

oleh -110 Dilihat
oleh
Petugas gabungan saat mendapati orang gila diwilayah Kecamatan Bangil

PASURUAN, PETISI.CO – Setelah beberapa hari belakangan, maraknya orang gila yang diduga hendak menyerang para ulama atau tokoh agama dan membuat keonaran di masyarakat, pihak instansi terkait di beberapa daerah, saat ini giat melaksanakan operasi di setiap sudut kota.

Tak terkecuali di Kabupaten Pasuruan, Kamis (22/2/2018) petugas dari Polres Pasuruan dan Satpol PP melakukan giat operasi orang gila di penjuru Kabupaten Pasuruan.

Alhasil, dari operasi tersebut, petugas gabungan berhasil menciduk 8 orang gila di jalanan.

Seperti yang disampaikan oleh Kabag Ops Polres Pasuruan Kompol Subadar, “Operasi orang gila ini dilakukannya untuk menjaga kondusifitas dan Kamtibmas di wilayah hukum Polres Pasuruan,” tegasnya.

Saat ditanya oleh sejumlah awak media, terkait maraknya aksi orang yang pura-pura gila dan menyerang sejumlah tokoh agama di sejumlah tempat, pihaknya menampik adanya hal tersebut.

“Di sini kami menjaga kekondusifitas wilayah. Di sini (wilayah hukum) Polres Pasuruan, tidak ada isue tersebut dan kami bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan wilayah,” beber Kabag Ops saat mendampingi Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono.

Dijelas olehnya, penertiban orang-orang gila itu dilakukan  secara gabungan dengan Satpol PP, Dinkes serta Dinsos. Lebih dari 50 personil gabungan dikerahkan dan dibagi dua wilayah yakni barat dan selatan, guna untuk kelancaran operasi tersebut.

Hasilnya, ditemukan sedikitnya delapan orang gila. Mereka ditemukan di wilayah Bangil, Gempol Pandaan hingga Purwosari dan Purwodadi.

“Para orang gila itu, kemudian digiring ke kantor Dinsos Kabupaten untuk dilakukan pencatatan serta pendataan lebih lanjut,” pungkas orang ketiga di jajaran Polres Pasuruan ini.

Sementara itu Kasat Pol PP Kab. Pasuruan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selularnya, “Seluruh orang gila tersebut kami data dan apabila ada keluarganya, maka akan kami antar ke kekeluarganya. Namun apabila tidak ada keluarganya, kami serahkan ke RSJ Lawang-Malang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” pungkas Yudha Tri Widya Sasongko.(hen)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.