Ratusan Buruh FSPMI Jatim Geruduk Grahadi Minta Pemprov Revisi Kebijakan

oleh -46 Dilihat
oleh
Wakil Sekretaris FSPMI Jatim, Nuruddin Hidayat

SURABAYA, PETISI.CO – Ratusan massa aksi dari FSPMI Jawa Timur berorasi di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya memprotes kenaikan UMP Jatim 2022 yang dinilai sangat minim. Wakil Sekretaris FSPMI Jatim, Nuruddin Hidayat menyatakan bahwa aksi hari ini merupakan respon kekecewaan buruh terhadap Gubenur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang menetapkan UMP berdasarkan PP nomor 36 tahun 2001 tentang pengupahan, dengan kenaikan sebesar 1,2 persen.

“Sejatinya itu bukan kenaikan upah, karena persentase kenaikan upah itu lebih rendah dari inflasi Jatim sebesar 1,9 persen. Maka upah buruh tergerus inflasi,” ungkap Nuruddin saat diwawancarai di lokasi, Senin (22/11/2021).

Nuruddin mengungkapkan, FSPMI mendesak Pemprov Jatim supaya ada peningkatan sebesar 13 persen untuk UMP tahun depan. Menurutnya, 13 persen tersebut merupakan batas atas kenaikan upah, yang didapatkan dari pertumbuhan ekonomi sebesar 7,1 persen dalam data Year on Year (YoY), besertq prediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5 persen.

“Jadi ini merupakan warning. Di Jatim kan selain ada UMP ada juga UMK. Jadi dalam SK kemarin ada klausul yang mengatakan bahwa ketika UMK diterapkan, maka UMP tidak berlaku,” ujarnya.

Ia mengatakan, apabila gubernur tetap menetapkan UMP menggunakan PP no 36, maka besar kemungkinan UMK nantinya juga menggunakan PP 36. Nuruddin mengklaim bahwa pihaknya telah memiliki komitmen politik yang tertuang dalam berita acara pada saat audiensi di DPRD Jatim, yang pada intinya Gubernur dalam menetapkan upah minimum berkeadilan, selain menggunakan PP 36 juga mempertimbangkan kenaikan upah di tahun-tahun sebelumnya.

“Harusnya kan mempertimbangkan kenaikan upah tahun-tahun sebelumnya. Ini diingkari sama gubernur,” kata Nuruddin.

Kendati demikian, ia berharap penetapan UMP Jatim 2022 dapat direvisi, atau minimal penetapan UMK bulan depan tidak menggunakan PP 36 sebagaimana komitmen pemerintah kepada kami di depan gedung DPRD Provinsi.

“Saat ini bebarengan seluruh buruh Jatim tengah rapat mempersiapkan aksi besar bahkan hingga mogok kerja massal seluruh Jatim,” pungkas Nuruddin. (dwd)