MOJOKERTO, PETISI.CO – Ratusan warga Desa Jatidukuh Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto melakukan aksi demo yang ke 7 kalinya, Senin (1/10/2018).
Massa yang terdiri dari emak-emak, berkumpul di perempatan jalan balai Desa Jatidukuh, berorasi dan berjalan menuju lokasi galian C yang berjarak kurang lebih empat kilometer.
Akses jalan menuju lokasi galian C ditutup dengan batu-batu besar oleh orang tak dikenal.
Massa terus tetap jalan walaupun agak sulit dilalui, hingga akhirya sampai di lokasi dan berorasi, menuntut untuk menutup galian c.
Tarip (50), menjelaskan, bahwa lokasi tambang yang digali adalah sungai irigasi.
“Penambangnya bernama Lukman, kegiatan ini sudah berlangsung satu tahun, imbas dari penambangan, air sumur keruh dan khawatir terjadi longsor pada musim hujan,” ungkapnya.
Ratusan emak-emak setelah mendatangi lokasi galian, dilanjutkan menuju lokasi lapangan Jatidukuh.
Aksi dilanjutkan dengan sholawat dan doa bersama di lapangan dan juga menghentikan aktivitas dua bego yang sedang meratakan lapangan. Warga menganggap dua bego ini yang biasanya dibuat aktivitas tambang.
Saat itu terjadi perlawanan antara pemuda Jatidukuh dengan massa demo.
Dwi, korlap demo mengatakan, pihaknya sudah mengundang camat dan perangkat desa, sayangn tidak ada yang hadir. “Kami mohon kepada Kapolsek Slamet dan Danramil untuk membantu warga mengusir bego, supaya keluar dari Jatidukuh dan menutup galian,” ungkapnya.(nang)