Ratusan Lilin untuk Aksi Solidaritas Deklarasi Perdamaian

oleh -168 Dilihat
oleh
Ratusan Lilin untuk Aksi Solidaritas

KEDIRI, PETISI.CO – Pasca rentetan teror bom yang terjadi di Surabaya dan sekitarnya. Komunitas lintas agama Kediri, yang tergabung dalam Paguyuban Lintas Masyarakat (PALM) menggelar doa bersama yang dihadiri beberapa pemuka agama diantaranya Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Kongwucu dan beserta ratusan masyarakat Kota Kediri. Dalam acara yang bertajuk “Doa Bersama Lintas Agama dan Deklarasi Perdamaian”, Selasa (15/5/2018) malam.

Tak cuma mengadakan doa bersama, dalam acara kali ini sekitar 500 orang bersama – sama menandatangani petisi yang bertujuan untuk mendukung terciptanya kerukunan antar umat beragama di Jawa Timur kususnya.

“Esensi pokok dari acara ini sebenarnya kita ini merasa prihatin, merasa terkoyak rasa kemanusiaan kita, karena ternyata kondisi yang terlihat aman, nyaman di Jawa Timur khususnya Surabaya terjadi kasus terorisme yang seperti itu,” jelas Taufiq Al Amin selaku ketua umum PALM.

Laki – laki yang sehari – hari juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi negri di Kediri itu, juga menerangkan bahwa dirinya mengecam dan mengutuk para pelaku aksi teror di Surabaya. Menurutnya teror yang dilakukan sudah sangat tidak manusiawi dan bisa mengoyak ketentraman masyarakat.

“Yang jelas kita disini semua menunjukan bahwa kita mengecam aksi tersebut, karena hal itu jelas – jelas mengoyak nilai kemanusiaan, persaudaraan dan nasionalisme kita. Itu juga salah satu alasan juga kenapa kita ada disini,” terangnya.

Selain itu, laki – laki yang akrab disapa Taufiq tersebut juga menuturkan bahwa saat ini dirinya dan seluruh masyarakat memohon dan mendesak aparat keamanan untuk segera menindak lanjuti serta melenyapkan paham – paham radikal dan gerakan terorisme.

“Gerakan radikal harus dibumi hanguskan apalagi gerakan – gerakan terorisme, itu sangat membahayakan bagi kelangsungan ketentraman kita semua,” tegasnya.

Taufiq menambahkan bahwa saat ini dirinya terfokus pemberian pemahaman kepada anak muda, karena rawan potensi pemahaman spontan dan instan tentang agama dan ahirnya memiliki pemahaman radikal.

“Terorisme bagi saya adalah akibat. Akar masalahnya yaitu pemahaman radikal. Inilah sebenarnya kenapa kita selalu mengumpulkan anak muda, karena para muda ini potensi sekali untuk dirasuki pemahaman radiakal,” tutupnya.

Lebih lanjut, Rudi Kurniawan Koordinator Lapangan dalam aksi kali ini menambahkan, untuk saat ini dirinya berpesan agar masyarakat selektif dalam mengakses informasi yang beredar dan tidak menyebarkan foto atau video korban serta pemberitaan hoax terkait peristiwa tersebut.

“Kami mengajak masyarakat untuk tidak takut melawan terorisme dengan memperkuat solidaritas antar warga, terutama  antar umat beragama dan berkeyakinan dan tetap menjaga kerukunan antar umat beragama. Meski berbeda-beda keyakinan dan agama, kita semua sama. Sama-sama bangsa Indonesia yang selalu menjaga perdamaian dan ketentraman,” pungkasnya.(bay)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.