Ratusan Suporter Tanpa Tiket Diusir Dari Area GBT

oleh -47 Dilihat
oleh
Petugas mengevakuasi ratusan bonek tanpa tiket dengan truk

SURABAYA, PETISI.COKapolsek Pakal, Kompol Subagyo S.Sos bersama anggota Polsek Pakal mengusir paksa suporter yang diduga hanya rea-reo saja, tepatnya di Jl. Raya Tambakdono, di area jalan raya Stadion Gor Bung Tomo (GBT) Benowo, Kec. Pakal Surabaya, Kamis (25/10/2018).

Bonek rea-reao mendapat pengarahan dari petugas

Laga pertandingan yang rencananya akan berlangsung antara Persebaya vs Madura United, yang dilaksanakan di stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Kamis 25 Oktober 2018 pukul 18.30 WIB tersebut, membawa daya tarik bagi para anak-anak remaja dari berbagai kota, bahkan ada yang dari luar provinsi.

Kedatangan para suporter yang diduga hanya rea-reo saja, alias tanpa memiliki tiket (karcis) sudah mulai sejak Rabu 24 Oktober 2018 malam. Mereka dengan kelompoknya masing-masing, sudah memadati area jalan raya GBT dengan berjalan kaki, bahkan ada pula yang sudah bermalam di wilayah tersebut.

Pantauan di lokasi jalan raya GBT ratusan anak anak remaja tersebut berasal dari berbagai kota di Jawa Timur, ada juga yang berasal dari luar Provinsi Jatim, yaitu dari Provinsi Jawa Tengah. Mereka rata-rata tidak atau tanpa memiliki tiket masuk, untuk menonton pertandingan tersebut dan diduga hanya rea-reo saja.

Dalam mengantisipasi hal tersebut jajaran anggota Polsek Pakal dipimpin Kapolsek Pakal, Kompol Subagyo S.Sos, dengan didampingi Wakapolsek AKP. Heru P.R SH, dengan mengerahkan seluruh anggotanya untuk membubarkan paksa gerombolan remaja yang tidak memiliki tiket masuk, dengan mendorong keluar jauh dari wilayah GBT.

“Tadi mereka sempat kita kumpulkan kurang lebih sekitar seratusan anak anak remaja, dan kita tanyai terkait tiketnya, ternyata mereka ndak ada yang memiliki tiket masuk, bahkan mengaku kalau uang saja ndak bawa, lah terus kesini mau ngapain,” ungkap AKP. Heru P.R.

Kapolsek Pakal, Kompol Subagyo S.Sos mengatakan, bahwa kericuhan yang pernah terjadi adalah dari ulah anak-anak yang seperti mereka.

“Datang dari jauh dengan menggandol mobil truk atau pick up, lalu dengan memakai kaos bonek, tapi begitu sampai di sini niatnya ndak nonton pertandingan hanya rea-reo saja,” terangnya.

Hal inilah, lanjut Kapolsek, yang membuat kita geram, padahal pertandingan masih nanti malam mereka sudah datang sejak kemaren malam, tidur di pinggir jalan, di rumah atau tempat- tempat kosong, mulai pukul 11.00 WIB kita sisir mereka.

“Oleh sebab itu, untuk menghindari hal hal yang tidak kita inginkan dan agar masyarakat di wilayah Pakal ini bisa tenang, maka kami mengambil keputusan untuk usir mereka agar keluar dari wilayah Pakal ini,” tegas Perwira asal Tulungagung ini.

Kali ini Kapolsek Pakal tidak mau kejadian-kejadian sebelumnya akan terulang kembali, dengan menyebar anggotanya di beberapa titik untuk mengusir mereka yang tidak memiliki tiket, hingga menjauh dari wilayah GBT bahkan sampai keluar wilayah Pakal.

“Mereka sempat kita tanya asalnya, ternyata ada yang dari Pasuruan, Nganjuk, Jember, Ngawi, bahkan dari Demak Jawa Tengah. Jadi mereka sudah datang sejak kemarin malam, saat kita tanya tujuan ke sini kalau ndak lihat mau apa, eh jawabnya ya lucu ‘Sudah lihat Stadion GBT saja kami sudah bangga pak’ kan aneh anak anak ini,” ucap Kompol Subagyo.

Masih Subagyo, biasanya mereka itu menunggu teman-temannya, begitu sudah merasa banyak akhirnya kekuatannya menjadi besar, dari situlah nanti muncul pemikiran negatif, seperti mendobrak pintu masuk GBT dan melawan petugas.

“Jadi kali ini saya ndak mau kompromi, datang sedikit langsung kita tanyai kalau ndak bawa atau memiliki tiket langsung kita usir jauh dari area GBT, bahkan sampai keluar wilayah Pakal, dan yang sebelumnya sudah bergerombol di depan pintu masuk GBT langsung kita suruh pulang, jika mereka ndak bisa menunjukkan tiket, mereka langsung kita naikkan mobil truk yang sedang melintas di jalan GBT,” pungkas Kompol Subagyo, orang nomer satu di jajaran Polsek Pakal.

Salah satu remaja dari kelompok tersebut, saat ditemui mengaku dari kota Nganjuk, dan mengatakan bahwa tujuannya datang hanya ingin melihat stadion GBT. (bah)