Rekrutmen Akbar PKS 2020, tak Berkaitan dengan Pembentukan Partai Gelora

oleh -41 Dilihat
oleh
Hidayat membuka Rakorwil 2019 PKS Jatim.

SURABAYA, PETISI.CO – Rekrutmen Akbar yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada tahun 2020 tidak ada kaitannya dengan pembentukan partai Gelombang Rakyat (Gelora). Partai Gelora adalah partai baru yang didirikan oleh para mantan petinggi PKS, seperti Fahri Hamzah dan Anis Matta.

“Kita tetap menghormati berdirinya partai baru sebagai hak konstitusional. Kami hormati, di Indonesia ini ada hak berserikat dan berkumpul. Adalah hak konstitusional mereka untuk membuat partai baru,” kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid kepada wartawan usai membuka Rakorwil 2019 PKS Jatim di Surabaya, Minggu (15/12/2019).

Dijelaskan, rekrutmen akbar kader PKS ini, Ini tidak ada hubungannya dengan partai baru atau tidak ada partai baru. Rekrutmen ini merupakan kegiatan setiap periode. Tidak spesifik terkait kondisi tertentu. Karena ini sikap dasar partai meningkatkan jumlah anggota dan eksitensinya.

“Rekrutmen Akbar PKS yang digelar mulai 2020 mendatang, berkaitan dengan capaian hasil Pemilu 2019. Di mana PKS mampu meraup pemilih mencapai 11,4 juta orang. Raihan pemilih ini yang terbesar sepanjang sejarah PKS,” ujarnya.

Ratusan kader PKS menunjukkan kartu anggota disaksikan para petinggi PKS.

Selain belasan juta pemilih pada Pemilu 2019 lalu, menurutnya, total jumlah saksi yang terlibat dalam proses pemungutan suara mencapai 800 ribu orang. Sebagian besar dari para saksi itu, bukan kader PKS.

“Wajarnya mereka inilah yang menjadi kader dan anggota PKS. Mereka target utama. Kalau rekrutmen besar-besaran bisa merekrut seluruh saksi, jumlahnya sudah melebihi target kami,” paparnya.

Rekrutmen Akbar yang dibuka tahun depan, lanjutnya, adalah bentuk apresiasi PKS kepada mereka. Melalui kerja keras para saksi, hasil pemilu 2019 menunjukkan peningkatan di banyak hal. “Jadi, kita perlu mengapresiasi mereka. Bentuk apresiasi adalah menindaklanjuti dan menjaga hubungan mereka,” tegasnya.

Kalau mengacu pada jumlah kader yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, kader PKS di daerah pemilihan Jatim yang menjadi Anggota DPR RI, memang tetap dua orang. Namun, Hidayat mengakui jumlah kader PKS Anggota DPRD Provinsi juga menurun.

Meski begitu, pemilih PKS tetap meningkat. Terbukti, jumlah Anggota DPRD Kabupaten/Kota Jatim meningkat dari 97 ke 104 orang. “Kata kuncinya, PKS terbiasa mengubah tantangan jadi peluang,” tandasnya. (bm)