Rektor UB Berangkatkan 49 Mahasiswa MBKM Semeru

oleh -55 Dilihat
oleh
Rektor UB dan jajaran melepas keberangkatan 49 mahasiswa MBKM Semeru UB

MALANG, PETISI.CO – Bentuk Dharma Bakti terhadap masyarakat terdampak Guguran Awan Panas Gunung Semeru, Rektor Universitas Brawjaya (UB) Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS memberangkatkan 49 mahasiswa peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Semeru, Jumat (21/01/2022), di depan Gedung Rektorat.

Kegiatan MBKM Semeru merupakan salah satu wujud dharma bakti UB kepada masyarakat terdampak erupsi gunung Semeru, dengan cara membina dan mendampingi masyarakat dalam pemulihan kondisi pasca bencana.

49 Mahasiswa MBKM Semeru UB siap berangkat menuju Semeru

“Kegiatan ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat terdampak, juga pengalaman luar biasa bagi mahasiswa yang ikut membantu. Saya harap melalui MBKM Semeru ini bisa membangun kecerdasan akademis dan kecerdasan kemanusiaan bagi mahasiswa UB,” ungkap Rektor.

Rektor berpesan kepada para peserta untuk saling membantu, mengerjakan segala sesuatu dengan tulus ikhlas, serta mengikuti aturan MBKM yang sudah ditetapkan. Ia juga berpesan kepada tim pembimbing untuk memonitor kegiatan MBKM agar terlaksana dengan baik.

Sementara itu, Ketua Panitia Dr. Sujarwo, S.P., M.P menyampaikan, sebenarnya lebih dari 49 mahasiswa termotivasi mengikuti kegiatan ini. Namun keberangkatan dibagi dalam empat gelombang, yakni Januari untuk gelombang pertama, sedangkan gelombang kedua, ketiga, dan keempat akan diberangkatkan pada April, Juli, dan Oktober 2022.

Mahasiswa akan berada di Semeru selama 2,5 bulan, yakni 21 Januari s/d 30 April 2022. Sebelum keberangkatan, para peserta sudah diberi pembekalan oleh tim ahli UB terkait mitigasi bencana, pemetaan dampak bencana dan potensi pengembangan wilayah, trauma healing dan pendidikan anak, kesehatan ibu anak dan masyarakat, Town and School Watching for Hazard Mitigation, pemulihan ekonomi dan lingkungan, dan Teknologi Informasi.

“Mahasiswa diharapkan sudah aware dengan potensi risiko yang ada di lokasi, dan harapannya punya knowledge yang cukup, sehingga bisa beraktivitas dengan baik,” jelas Sujarwo.

Dalam kegiatan ini, Tim MBKM Semeru bekerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten Lumajang, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Lumajang, Dinas Pertanian, serta pihak swasta seperti Badan Informasi Geospasial, dan Environmental System Research Institute.

Output yang diharapkan antara lain database dan peta wilayah terdampak erupsi, dukungan sosial dan fisiologis, sistem informasi manajemen klinis yang tercatat, serta formulasi potensi pengembangan wilayah.

“Harapannya dengan kerja sama ini dapat mengimplementasikan pentahelix collaboration. Melihat aktivitas kita memiliki expected output yang cukup baik, mudah-mudahan bisa direalisasikan terutama dalam mitigasi kawasan rawan bencana,” pungkas Sujarwo. (clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.