GRESIK, PETISI.CO – Kejahatan yang dilakukan bandit jalanan mendapat atensi lebih dari kepolisian. Para jambret terus ditangkapi, salah satunya berhasil diungkap oleh anggota Unit Reskrim Polsek Cerme, Satu bandit jalanan dijebloskan ke tahanan.
Kasus penjambretan itu terjadi sejak Maret lalu. Korban adalah seorang perempuan bernama Eka Melianawati, kejadian bermula saat korban sedang berkendara sendirian di Jalan Raya Tambak Beras, Kecamatan Cerme, tiba – tiba dari arah belakang ada seseorang yang merampas tasnya.
Korban mengaku bahwa tas tersebut berisi barang – barang berharga, diantaranya, SIM, KTP, HP merek Lenovo dan uang tunai Rp 400 ribu. Korban yang saat itu panik langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cerme.
Anggota Unit Reskrim Polsek Cerme langsung menindaklanjuti laporan tersebut. Sejumlah keterangan dan saksi saksi serta bukti – bukti di lapangan dikumpulkan. Hingga akhirnya, petunjuk mengarah ke NH alias Edi dan MSI.
Dua warga Surabaya itu sempat buron. Polisi memasukkan namanya ke daftar pencarian orang (DPO). Setelah 6 bulan buron, selanjutnya kedua pelaku akhirnya muncul di kawasan Genteng Kali Surabaya.
Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro SH, S.I.K M.Si, menyatakan, bahwa anggota dari Polsek Cerme berkoordinasi dengan Polsek Genteng. Kemudian NH dan MSI diamankan lebih dulu.
”Setelah dilakukan pengeceka dan pemeriksaan, ternyata memang benar pelakunya,” ujarnya.
Alumnus Akpol 1998 itu memastikan, bahwa NH dan MSI sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kini keduanya dibawa ke Mapolsek Cerme untuk dilakukan penahanan, sebab, kedua tersagka merupakan target operasi (TO) Polsek Cerme.
“Karena kejadiannya juga diwilaya Cerme,” tegas AKBP. Wahyu.
Kedua tersangka dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Dengan ancaman hukumannya diatas lima tahun.
AKBP. Wahyu, kembali mengingatkan kepada para perempuan agar tidak berkendara sendirian di jalan saat malam hari. Itu sangat berbahaya, selain itu, jangan membawa barang-barang yang bisa mengundang penjahat beraksi.
Selama ini, modus operandi para pelaku masih sama. Sasarannya selalu perempuan yang membawa tas selempang di samping.
Menurutnya, hal itu harus dihindari agar tidak memancing perhatian pelaku.
”Yang terpenting harus selalu waspada, agar tidak menjadi korban kejahatan,” pungkas ABKP. Wahyu, orang nomer satu di jajaran Polres Gresik ini. (bah)