SURABAYA, PETISI.CO – Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 1 asal PDI Perjuangan, Eri Cahyadi melakukan pencoblosan di TPS 25, Ketintang Selatan bersama sang istri Rini Indriyani.
Eri mengatakan, ia tak memiliki beban apa pun ketika berangkat menuju TPS. Menurutnya hal itu dikarenakan pengaruh dari restu dan izin sang ibu. Hal itu membuat langkahnya semakin mantap dalam ajang pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 ini.
“Insha Allah saya selalu minta izin Umi saya. Hari ini tanpa ada rasa beban, karena saya sudah ijin dan mendapat restunya umi saya, itulah yang membuat saya mau menjadi calon wali kota,” katanya, Rabu (9/12/2020).
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya menyebut, ibunya juga menitipkan pesan khusus kepada Eri agar selalu hadir untuk mensejahterakan masyarakat Kota Surabaya.
“Karena buat saya ridhonya orang tua itu adalah ridhonya Gusti Allah. Umi saya cuma nitip satu, sejahterahkan masyarakat Surabaya,” terangnya.
Ia yakin dengan turunnya restu dari sang ibunda merupakan sesuatu hal yang luar biasa bagi buah hati tercinta.
“Kalau sudah ridhonya ibu itu insyaallah ketika sudah diucapkan lisannya saya yakin 100%, karena ridhonya ibu adalah ridhonya Gusti Allah. Doa ibu pasti yang terbaik buat anaknya,”
Eri menyebut, terpilihnya dia sebagai calon Wali Kota Surabaya pada Pilkada serentak ini menjadi sebuah aman yang memang semestinya digenggam.
“Ketika diberikan amanah sebagai seorang muslim, sebagai seorang beragama, dan ketika rekom turun diberikan, itu adalah amanah dan saya tidak boleh lari,” tegasnya.
Sementara itu,menurut sang istri, Rini Indriyani mengungkapkan harapan terbaik untuk Eri dalam kontestasi Pilkada serentak 2020 ini.
“Saya mendoakan mudah-mudahan mendapat yang terbaik untuk suami saya. Mudah-mudahan beliau bila memang di ijab Allah menjadi walikota, mudah-mudahan beliau bisa amanah, yang terbaik saja buat Surabaya, buat suami saya, buat keluarga saya,” tandasnya.(nan)
